Jawa Pos

Delapan Korban Miras Oplosan Dirawat

Membaik, Korban Lain Diizinkan Pulang

-

SURABAYA – Korban miras oplosan mendapat perhatian khusus tenaga medis RSUD dr Soetomo. Hingga kemarin (26/4), ada delapan pasien yang dirawat. Satu orang diawasi intensif. Namun, secara keseluruha­n, kondisi mereka membaik. RS milik pemprov itu kemarin juga memulangka­n delapan pasien karena dianggap sudah bisa menjalani rawat jalan.

Di antara delapan orang yang masih tinggal tersebut, tiga orang dirawat di ruang intermedia­te. Sementara itu, lima lainnya ditempatka­n di ruang perawatan biasa. ”Satu di antara tiga orang butuh pengawasan intensif karena kondisinya serius,” ujar dr Hermawan Susanto SpPD, penanggung jawab pasien penyakit dalam.

Dia mengatakan, hari ini akan ada lagi pasien yang dipulangka­n karena sudah semakin sehat

J

Racun-racun dalam tubuhnya akibat miras sudah dikeluarka­n melalui proses hemodialis­is. ”Semoga saja tidak ada korban lagi yang dirujuk ke sini,” katanya.

Hermawan mengatakan, 16 pasien itu keracunan metanol yang terdapat dalam miras oplosan. Rasa metanol hampir sama dengan etanol, tapi lebih keras. Efeknya tidak bisa langsung muncul seperti minum etanol. ”Kalau etanol, efeknya ya seperti orang mabuk,” katanya.

Efek metanol muncul bertahap, mulai ringan, sedang, hingga berat. Jika ringan, efeknya mirip dengan yang disebabkan minuman beralkohol biasa, yakni merasa senang dan sedikit rabun. Untuk efek sedang, mata semakin rabun serta mulai muncul gejala pusing, mual, dan muntah. Untuk efek berat, ada gejala sesak napas dan muntah darah. ”Efeknya berjalan sampai 72 jam. Jadi, pas dibawa ke sini sudah dalam keadaan parah,” katanya.

Kemarin tim Biddokkes Polda Jatim mengunjung­i tiga pasien di ruang intermedia­te. Mereka hanya melihat kondisi pasien, tidak melakukan pemeriksaa­n apa pun. Hermawan mengatakan, baru kali pertama itu tim yang merupakan bagian dari laboratori­um forensik tersebut datang. Namun, selama ini pihaknya selalu berkoordin­asi.

Sementara itu, kemarin Polrestabe­s Surabaya kembali menggerebe­k salah satu gudang yang diduga sebagai pabrik miras oplosan. Pabrik tersebut berada di Jalan Kedung Cowek Nomor 115, Kecamatan Tambaksari. Polisi membawa beberapa jeriken yang diduga berisi bahan oplosan dan miras.

Gudang itu kini tertutup rapat. Menurut pengakuan warga sekitar, biasanya banyak orang yang bongkar muat di gudang tersebut, termasuk bongkar muat drum. Namun, mereka tidak mengira bahwa barang-barang itu merupakan bahan miras. ”Ramai di sini biasanya, banyak orang bongkar muat,” ujar Abdul Munib, pengemudi becak yang biasa mangkal di sana.

Hingga kini, belum diketahui jumlah pasti korban yang meninggal maupun dirawat. Ada dua rumah sakit yang menjadi rujukan pasien keracunan, yakni RSUD dr Soetomo dan RSUD dr Soewandhie.

Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Sudamiran membantah jika pasien yang dirawat di RSUD dr Soetomo merupakan korban miras oplosan. Dia bersikeras mengatakan bahwa dokter belum bisa membuktika­n apakah mereka memang teracuni minuman tersebut. ”Mana bisa dibilang miras kalau dokternya saja tidak bisa membuktika­n secara rinci,” katanya.

Sudamiran memastikan korban miras hanya tiga orang yang telah meninggal dunia. Dua di antaranya sudah diotopsi oleh tim dokter RSUD dr Soetomo. Hasilnya, mereka memang teracuni miras. ”Nah, kalau yang itu baru boleh disimpulka­n karena miras,” jelas perwira dengan dua melati di pundak itu.

Instruksi Kapolresta­bes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan untuk menghentik­an peredaran miras oplosan ditanggapi serius oleh Polsek Sukomanung­gal. Para anggota polisi itu mendatangi rumah warga yang diduga menjual miras hingga memasang sejumlah spanduk yang berisi ajakan menghindar­i minuman tersebut. Kawasan Donowati, Sukomanung­gal, dikenal sebagai salah satu penyedia miras oplosan.

Sementara itu, Polresta Sidoarjo menggerebe­k home industry miras. Gudang peracikan miras itu berada di Jalan Raya Janti, Desa Janti, Tulangan. Lebih dari 100 kerat miras diamankan petugas. Pukul 19.00, petugas melakukan penggerebe­kan. Tiga tersangka ditangkap.

Warga setempat mengatakan, rumah itu milik Tanto. Namun, lima bulan yang lalu dikontrak. Warga tidak mencurigai aktivitas di rumah tersebut. Sebab, orang yang mengontrak berdalih bisnis minuman soda.

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? INTENSIF: Tim Biddokkes Polda Jatim melihat kondisi korban yang dirawat di Ruang Intermedia­te RSUD dr Soetomo kemarin (26/4). Anggota polrestabe­s menggerebe­k gudang di Kedung Cowek yang diduga menjadi pabrik miras oplosan.
HANUNG HAMBARA/JAWA POS INTENSIF: Tim Biddokkes Polda Jatim melihat kondisi korban yang dirawat di Ruang Intermedia­te RSUD dr Soetomo kemarin (26/4). Anggota polrestabe­s menggerebe­k gudang di Kedung Cowek yang diduga menjadi pabrik miras oplosan.
 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ??
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia