Jawa Pos

Dewan Tunggu Pengaduan Warga

Carikan Solusi Jembatan Branjangan

-

SURABAYA – Pemkot tidak bisa berbuat banyak saat Jembatan Branjangan macet hampir setiap pekan. Sebab, status jalan itu adalah jalan nasional. Balai Besar Pelaksanaa­n Jalan Nasional (BBPJN) V yang punya kewenangan sudah memastikan bahwa tahun ini tak ada anggaran dari APBN untuk jembatan itu.

”Enggak bisa kalau pemkot yang membebaska­n lahannya,” ujar Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri.

Ipuk –sapaan akrab Syaifuddin Zuhri– mengatakan, permasalah­an Jembatan Branjangan harus menjadi perhatian pemerintah pusat. Sebab, keberadaan­nya menyokong Pelabuhan Gresik dan pelabuhan di Surabaya. Jalur tersebut juga menjadi jalur distribusi barang industri dan perdaganga­n.

Banyak juga orang yang telat bekerja atau sekolah gara-gara jembatan itu. Ipuk mengharapk­an warga segera mengadu ke dewan. Dengan begitu, dia bisa mengundang BBPJN V untuk segera menuntaska­n masalah tersebut. ”Kalau enggak ada warga yang mengadu, tentu enggak ada data dan fakta,” kata politikus PDIP tersebut.

Pengaduan warga itu diharapkan bisa menjadi dasar saat komisi C mengadakan hearing. Ipuk siap menyampaik­an permasalah­an tersebut ke Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) di Jakarta.

Solusi satu-satunya adalah pelebaran jalan dan jembatan. BBPJN V sempat mengeluhka­n tingginya harga tanah yang diminta warga. Namun, Ipuk menganggap hal itu tidak jadi masalah. Sebab, besaran pengadaan tanah tidak ditentukan keinginan masyarakat. Ada tim penaksir atau appraisal untuk menentukan nilai pengganti bangunan dan lahan warga.

 ?? SALMAN MUHIDDIN/JAWA POS ?? MENANTANG MAUT: Seorang pengendara sepeda motor menyelinap di antara truk trailer yang terjebak kemacetan di sekitar Jembatan Branjangan.
SALMAN MUHIDDIN/JAWA POS MENANTANG MAUT: Seorang pengendara sepeda motor menyelinap di antara truk trailer yang terjebak kemacetan di sekitar Jembatan Branjangan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia