BPBD Gelar Simulasi Kegagalan Teknologi
GRESIK – Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) menggelar simulasi tanggap bencana kebocoran gas kimia industri kemarin (26/4). Simulasi dilakukan di dua tempat berbeda, yakni Balai Desa Sukomulyo dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Futuhatul Ulum di Desa Roomo. Keduanya berada di Kecamatan Manyar.
Simulasibencanaitudigelaruntuk memperingatiHariKesiapsiagaan Bencana Nasional yang jatuh setiap 26 April. Kepala BPBD Gresik Abu Hasan memimpin langsung kegiatan tersebut.
Hasan mengungkapkan, dua tempat itu dipilih karena di sekelilingnya terdapat industri kimia. MI Fatuhatul Ulum memiliki ratusan siswa. Bangunan gedungnya bertingkat. ”Karena itu, perlu dibekali atau disepakati rambu-rambu saat melakukan evakuasi jika terjadi bencana alam,” ujar Hasan didampingi Camat Manyar Abdul Hakam.
Dalam penanganan bencana kegagalan teknologi, lanjut dia, anak-anak harus aman dulu di kelas dengan kondisi ruangan tertutup. Selanjutnya, setiap siswa diberi masker pelindung, lalu menuju titik kumpul yang aman. ”Pelatihan dan simulasi seperti ini harus dilakukan sejak dini. Sebab, kalau ada kebocoran, mereka sudap siap dan tidak panik,” katanya.
Sebelumnya, simulasi dilakukan di Balai Desa Sukomulyo. Kebocoran gas pabrik membuat sebagian warga setempat mengalami sesak, terutama orang tua dan anakanak. Tim tanggap bencana desa kemudian melakukan evakuasi terhadap para korban. Pertolongan dilakukan dengan melibatkan petugas kesehatan dari Puskesmas Sukomulyo.
Kades Sukomulyo Subiyanto menyatakan,gasngowosbisaterjadi kapansaja.Masyarakatdesa,kata dia,harusmengetahuibagaimana caramengatasibilabencanamenjadi kenyataan.