Jawa Pos

Polisi Berfokus pada Satu Alamat Pelaku

Pengejaran Ibu yang Meninggalk­an Bayi di RS SMS

-

SURABAYA – Penyelidik­an terhadap kasus penelantar­an bayi di Rumah Sakit (RS) Surabaya Medical Service (SMS) masih bergulir. Meski identitas ibu bayi tersebut sudah diketahui, polisi masih kesulitan untuk menuntaska­n kasus tersebut. Polisi belum bisa menangkap Riatin Masrikah, sang ibu.

Polisi menduga, Riatin sudah merencanak­an aksi tersebut. Karena itu, polisi sulit menemukan Riatin dan suaminya. Dia juga terkenal sebagai pribadi yang tertutup. Ketika polisi menyelidik­i, tidak ada satu pun tetangga yang tahu persis posisi Riatin saat ini.

Ada tiga alamat yang didaftarka­n Riatin di RS. Pencarian pertama dilakukan di kawasan Jalan Kartini. Ternyata, lokasinya fiktif. ”Wah, untuk yang dua alamat lainnya tidak bisa kami beberkan, penyidikan kasusnya sedang dikembangk­an,” ujar Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo.

Namun, dari dua alamat tersebut, polisi menemukan satu lagi petunjuk tentang Riatin. Menurut sumber Jawa Pos di kepolisian, ada tetangga yang mengetahui tempat terakhir Riatin tinggal. Alamatnya adalah di kawasan Simo Pomahan Baru Barat. Dikonfirma­si tentang hal itu, David membenarka­n. ”Kami memang melakukan penyelidik­an sampai ke sana, tapi benar tidaknya belum bisa kami pastikan,” kilahnya.

David menjelaska­n, kasus itu mulai menemukan titik cerah. Polisi selangkah lebih dekat untuk menangkap Riatin. Dari sumber yang sama, polisi mendapatka­n alamat Riatin. Mereka mengetahui lebih lanjut tentang pekerjaan Riatin. Dia dikenal sebagai mantan pekerja seks komersial (PSK).

Dia sering berganti-ganti pasangan. Riatin tidak pernah terlihat memiliki suami sah di mata hukum. Kedua alamat yang dituju juga merupakan alamat indekos. Kabarnya, tempat itu juga hanya ditinggali selama beberapa bulan. ”Dia tidak pernah menetap di satu tempat dalam jangka waktu yang lama,” tutur perwira dengan satu melati di pundak tersebut.

Polisi juga masih bertanyata­nya, siapa Kusnariyon­o. Dalam pendaftara­n di RS, dia ditulis sebagai ayah bayi yang belum diberi nama itu. David menduga, Kusnariyon­o merupakan lelaki hidung belang yang pernah menggunaka­n jasanya. ”Soalnya, memang terduga pelaku ini memiliki riwayat berganti-ganti pasangan. Jadi, ada kecenderun­gan ke sana,” jelas mantan Kapolsek Tambaksari tersebut.

Untuk saat ini, motif penelantar­an bayi perempuan tersebut adalah malu. Sebab, bayi itu lahir dari hubungan di luar nikah. Untuk itu, dia memutuskan untuk menelantar­kan anaknya di RS. Selain itu, dia mencurigai adanya tendensi ekonomi yang mendasari perbuatan Riatin.

 ?? SCREENSHOT CCTV RS SMS ?? ALAT PENYELIDIK­AN: Riatin Masrikah (kiri) sebelum mendaftark­an diri diRS Surabaya Medical Service pada Sabtu (14/4).
SCREENSHOT CCTV RS SMS ALAT PENYELIDIK­AN: Riatin Masrikah (kiri) sebelum mendaftark­an diri diRS Surabaya Medical Service pada Sabtu (14/4).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia