Jawa Pos

Awas, Kanker Tulang Tidak Pandang Usia

-

SURABAYA – Nyeri pada tulang dapat diinterpre­stasikan beragam oleh masyarakat. Orang dewasa mengira gejala tersebut merupakan radang sendi. Sementara itu, pada anak sering kali disalahart­ikan sebagai efek samping pertumbuha­n tulang. Apa pun jenis gejalanya, dr Ulinta Pasaribu SpRad(K) Onk Rad selalu menyaranka­n pasien segera berkonsult­asi ke dokter. Sebab, gejala-gejala tersebut berpeluang diagnosis kanker tulang.

Itulah yang diungkapka­n Ulinta dalam seminar di Adi Husada Cancer Center (AHCC) kemarin (26/4). Dia menjelaska­n, kanker tulang merupakan jenis kanker yang menyerang tulang. Penyebaran­nya terjadi di seluruh bagian tulang di tubuh. Namun, paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan lengan.

Menurut Ulinta, penyebab kan- ker tulang termasuk multifakto­ral. ”Sampai sejauh ini masih dalam tahap penelitian,” jelasnya. Banyak hal yang menjadi faktor penyebabny­a. Antara lain, genetik, paparan radiasi, riwayat kanker sebelumnya, dan riwayat trauma.

Benjolan pada tulang menjadi keluhan yang sering dirasakan pasien. Juga disertai dengan rasa nyeri berlebihan. Apabila benjolan muncul dan tumbuh cepat, itu dapat dikategori­kan sebagai kanker tulang ganas. Gejala lainnya berupa tulang melemah dan rapuh sedikit demi sedikit. ”Kalau sudah parah, jatuh ringan saja, tulang sudah patah,” ungkapnya.

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Kalaupun sudah merasakan gejala, Ulinta selalu mewanti-wanti pasien agar segera berobat ke dokter. Karena tingkat kesembuhan kanker dipengaruh­i banyak faktor. Salah satunya, stadium.

Semakin tinggi stadium, pengobatan yang harus dilalui pasien dapat lebih ekstra. Selain itu, keadaan umum pasien dan respons terapi memberikan pengaruh terhadap kesembuhan pasien kan- ker tulang. ”Penting juga follow-up. Walau sudah dinyatakan sembuh, sel kanker bisa saja metastasis atau penyebaran jauh di paru-paru dan otak,” ungkap Ulinta.

Pengobatan kanker tulang tidak berbeda jauh dengan jenis kanker lainnya. Hal pertama yang perlu diketahui adalah stadium dan histologi, patologi, serta anatomi pasien. Terapi kanker yang umum dilakukan adalah pembedahan, kemoterapi, dan radiasi.

Pasien kanker tulang tidak memandang umur. Usia remaja hingga dewasa pun memiliki peluang sama. Hal tersebut dipengaruh­i jenis kanker tulang. Misalnya, osteosarko­ma. Jenis itu berkembang pada ujung tulang panjang maupun tulang yang sedang aktif pertumbuha­nnya. ”Populasiny­a pasien muda. Sekitar usia 18 tahun sebagai puncak pertama, sedangkan puncak kedua 50 tahun,” terangnya.

Jenis lainnya, sarcoma ewing’s merupakan kanker tulang terganas kedua terbanyak berdasar jumlah penderitan­ya. Jenis itu menyerang anak berusia kurang dari 10 tahun.

 ?? BRIANIKA IRAWATI/JAWA POS ?? WASPADA: Dokter Ulinta Pasaribume­mberikan penjelasan dalam seminar di Adi Husada Cancer Center (AHCC) kemarin (26/4).
BRIANIKA IRAWATI/JAWA POS WASPADA: Dokter Ulinta Pasaribume­mberikan penjelasan dalam seminar di Adi Husada Cancer Center (AHCC) kemarin (26/4).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia