Tilang Semua Pelanggar Lalu Lintas
Operasi Patuh Semeru Tekan Angka Kecelakaan
SIDOARJO – Menjelang mudik Lebaran, Polresta Sidoarjo menggelar Operasi Patuh Semeru 2018. Kegiatan itu bertujuan memetakan titik kemacetan dan menekan angka kecelakaan di Kota Delta.
Operasi Patuh Semeru itu digelar selama 14 hari. Mulai 26 April hingga 9 Mei. Kegiatan tersebut dilaksanakan serempak di 18 kecamatan. Untuk melihat kesiapan petugas, kemarin (26/4) Polresta Sidoarjo menggelar apel Operasi Patuh Semeru 2018. Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji memimpin langsung upacara tersebut.
Himawan menjelaskan, dalam operasi itu, ada dua tugas polisi. Pertama, menekan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Kedua, memetakan titik kemacetan di Kota Delta. ”Selama 14 hari fokus dua tugas tersebut,” jelasnya.
Untuk menekan laka lantas, polisi bakal menggelar operasi kendaraan. Petugas memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan dan pengendara. Selain itu, menertibkan perilaku pengendara di jalan. Himawan mengatakan, dalam kegiatan tersebut, polisi mengedepankan penegakan hukum. Setiap pengendara yang melanggar rambu, tidak membawa surat kelengkapan, serta melanggar markah jalan akan ditertibkan. ”Karena setiap pelanggaran itu berpotensi menimbulkan kecelakaan,” ujarnya.
Dari data yang dihimpun polresta selama Operasi Patuh Semeru, jumlah laka terus bertambah. Pada 2016, terdapat 21 kejadian. Meningkat menjadi 30 kejadian pada tahun berikutnya. Korban yang meninggal di jalan pun bertambah. Pada 2016, empat orang meninggal gara-gara laka lantas. Pada tahun berikutnya, jumlah korban meninggal bertambah menjadi enam orang.
Jumlah tilang juga naik. Pada 2016, petugas menilang 3.680 pengendara. Tahun berikutnya, jumlah tilang bertambah menjadi 12.997. ”Kenaikan itu membuktikan bahwa masih banyak pengendara yang melanggar lalu lintas,” papar Himawan.
Polisi juga memetakan kawasan rawan kecelakaan. Ada dua lokasi. Pertama, Jalan Sidorejo, Krian. Kerawanan di Sidorejo terjadi karena banyaknya kendaraan yang nekat melawan arus, minimnya rambu, dan banyaknya titik jalan yang bergelombang alias rusak.
Titik kedua adalah Jalan Balongbendo yang merupakan jalur utama Sidoarjo–Mojokerto. Kerawanan terjadi lantaran ada penyempitan jalan, median jalan yang lebih tinggi, minimnya penerangan jalan, dan banyaknya kendaraan yang melintas.
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Sidoarjo Kompol Edi Santoso mengatakan, target operasi adalah pelanggar lalu lintas yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan. Misalnya, mengemudi dengan menggunakan HP, berboncengan lebih dari dua orang dengan sepeda motor, tidak menggunakan sabuk keselamatan, dan menggunakan kendaraan yang tidak layak jalan.
”Dalam Operasi Patuh ini, daerah rawan pelanggaran juga menjadi perhatian petugas,” katanya.
Dia menambahkan, ada 100 personel yang dikerahkan. Selain petugas kepolisian, operasi itu juga didukung personel TNI, satpol PP, dan petugas Dishub Sidoarjo.