Flash Mob Remo untuk Peringati Hari Tari
SURABAYA – Keseruan 378 siswa SMPN 28 Surabaya kemarin pagi (27/4) dilakukan untuk memperingati Hari Tari Sedunia yang jatuh pada Minggu (29/4). Ratusan siswa itu melakukan flash mob dengan menari remo.
Mereka diiringi tetabuhan musik karawitan dari siswa kelas VIII. Para siswa menari dengan mengenakan seragam olahraga di tengah lapangan basket. Sambil mengenakan sampur yang disampirkan di tengkuk, mereka merajut koreografi. Sementara itu, yang lupa bawa peralatan tetap berpartisipasi meski dengan tangan kosong.
Sejak Januari lalu tari remo masuk muatan seni budaya keterampilan. ’’Pembelajaran intra tari remo untuk kompetensi dasar mengekspresikan tari tradisi ditujukan bagi siswa kelas VII. Sedangkan kelas VIII kami masukkan pelatihan karawitan,’’ ujar Kepala SMPN 28 Triworo Parnoningrum.
Para murid sangat antusias. Mereka yang tidak tampil ikut menonton di pinggir lapangan. Sorak dan tepuk tangan pecah setelah penampilan. Kegiatan tersebut diharapkan memberikan pengalaman untuk memaknai Hari Tari Sedunia. ’’Semoga karakter cinta dan keinginan untuk melestarikan tradisi budaya bangsa tertanam di generasi penerus ini,’’ lanjut Triworo.
Tari remo merupakan kesenian khas Jawa Timur yang kerap dijadikan sebagai tari pembuka untuk acara-acara penting sejak zaman penjajahan. ’’Tari ini menunjukkan identitas daerah. Ini ikonnya Surabaya,’’ papar guru tari remo Mamik Sudarsi.
Persiapan penampilan tari remo serentak bisa dibilang sangat singkat. Para murid mendapatkan teori tentang tari per Januari. Mereka belajar menari selama sekitar tiga bulan terakhir. Sementara itu, latihan bersama dalam skala besar dilangsungkan sekitar sebulan terakhir.
’’Perlu latihan panjang agar mereka kompak. Para pemain gamelan yang ditampilkan hari ini merupakan siswa pilihan yang sudah bisa mengiringi tarian,’’ tambah guru karawitan Huda Prasetiyo.