Dua Tim Gagal Cetak Poin
Hari Kelima Penyisihan DBL East Java SeriesNorth Region
SURABAYA – Pertandingan pertama selalu membuat grogi. Itulah yang dialami para pemain tim putri SMAN 18 Surabaya saat tampil pada babak penyisihan awal Developmental Basketball League (DBL) East Java SeriesNorth Region kemarin (28/4). Meski menang atas SMA Kalam Kudus Surabaya dengan skor 2010, mereka tetap saja nervous.
’’Euforia penonton memang luar biasa. Mungkin hal ini yang masih membuat mereka bingung. Apalagi pertandingan ini berbeda karena ini kan kompetisi besar,’’ ujar pelatih SMAN 18 Surabaya Briansyah Bhaskoro Derrydamawan.
Untung saja, Brian –sapaan Briansyah Bhaskoro Derrydamawan– mampu menenangkan anak asuhnya. Perlahan-lahan kepercayaan diri para pemain bangkit dan bisa menguasai jalannya pertandingan.
Pada pertandingan lainnya, tim putri SMA Muhammadiyah 2 Surabaya berhasil mengalahkan SMAN 21 dengan skor 23-8 dalam laga penutup. Pelatih SMA Muhammadiyah 2 Surabaya Mardiyono Santoso mengapresiasi perkembangan timnya. ’’Kekhawa- tiran saya tentang trauma anakanak tampil di lapangan ini hilang. Mereka tampil lebih tenang. Ya, sebelumnya kami memang sering mengikuti turnamen antarsekolah di sini. Dan mereka semakin terbiasa,’’ ujar Mardiyono.
Sejak kuarter pertama, pemain putri SMA Muhammdiyah 2 Surabaya mendominasi pertandingan. Meskipun banyak upaya yang dilakukan, persentase mencetak poin masih rendah.
Pemain SMA Muhammadiyah 2 Surabaya Azizah Kamiliya menyumbang enam poin buat timnya. Dia mengaku sudah bisa mengatasi rasa grogi dalam pertandingan. ’’Penontonnya itu riuh banget. Pokoknya tetap fokus dengan permainan,’’ ungkap siswa kelas X itu.
Turnamen yang digelar di DBL Arena, kompleks Graha Pena Jawa Pos Surabaya, kemarin menampilkan 12 tim putri dan 2 tim putra. Dua tim tidak mencetak poin sebiji pun. Tim putri SMAN 10 Surabaya kalah 0-36 oleh SMAN 1 Pacet Mojokerto. Selain itu, tim putri SMK Trisila Surabaya dihajar 0-24 oleh SMAN 4 Surabaya.