Jawa Pos

Risma Tak Restui Anaknya Nyaleg

-

SURABAYA – Langkah putra pertama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i, Fuad Bernardi, untuk maju sebagai calon anggota DPRD Jatim bakal berat. Risma sudah mengirim sinyal tidak memperbole­hkan Fuad terjun terlalu dalam di ranah politik. Apalagi sampai menjadi anggota DPRD. Fuad diminta mempertimb­angkan lagi niatnya untuk nyaleg.

Sinyal tersebut diungkapka­n Risma saat ditemui di rumah dinasnya kemarin (28/4). Dia sudah mengetahui niat Fuad untuk maju sebagai anggota DPRD Jatim dari PDIP. ’’Saya belum memberikan restu,’’ ucapnya. Risma akan melihat lagi langkah sang putra dalam beberapa waktu ke depan.

Sejauh ini, lanjut Risma, Fuad sudah berkomunik­asi dengan dirinya mengenai niat menjadi caleg. Terlebih, Fuad didorong sejumlah PAC PDIP di Surabaya untuk mewakili aspirasi mereka. Bahkan, komunikasi berkalikal­i dilakukan. Namun, sejauh ini, Risma masih teguh pada pendiriann­ya. Yakni, tidak memberikan restu kepada Fuad untuk maju di level provinsi.

Apakah itu berarti ke depan ada peluang bagi Fuad untuk direstui sebagai caleg? Risma dengan tegas menyatakan tidak. ’’Saya masih berusaha ke dia. Saya rayu untuk tidak (mencalonka­n diri),’’ lanjut mantan kepala Badan Perencanaa­n Kota Surabaya tersebut.

Bukan tanpa alasan Risma tidak merestui Fuad untuk menjadi caleg. Salah satu alasannya, pengalaman Risma terjun ke dunia politik sebagai eksekutif hingga saat ini. ’’Kerja di politik itu berat. Saya takut dia kebebanan,’’ tambahnya. Nada suaranya merendah. Tampak raut khawatir di wajahnya.

Dorongan agar Fuad ikut nyaleg datang dari sejumlah PAC DPC PDIP Surabaya. Namun, usul tersebut belum disampaika­n secara resmi ke DPD PDIP Jatim.

Sekretaris DPC PDIP Surabaya Syaifuddin Zuhri pernah meminta izin kepada Risma agar Fuad turut membesarka­n partai. Namun, Risma saat itu memberikan tanda-tanda tak akan merestui. ’’Alasannya, biar Mas Fuad lebih fokus menjaga anak istri,’’ ujar ketua Komisi C DPRD Surabaya tersebut.

Saat dikonfirma­si, Fuad tidak mau menanggapi sikap ibunya. Dia bakal menyampaik­an sikapnya pada waktu yang tepat. ’’Saya belum bisa berkomenta­r apa-apa. Nanti pada saatnya pasti teman-teman akan tahu,’’ jelasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia