Landing saat Cuaca Buruk, Lion Air Tergelincir
Bandara Gorontalo Ditutup Sementara
JAKARTA – Cuaca buruk masih menjadi ancaman yang nyata bagi penerbangan nasional. Kemarin pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 892 tergelincir di Bandara Djalaluddin, Gorontalo. Saat kejadian, bandara sedang diguyur hujan.
Tidak ada korban dalam insiden itu. Seluruh penumpang, 174 orang, dinyatakan selamat
Namun, insiden tersebut menunjukkan masih adanya celah dalam sistem penerbangan kita karena seharusnya cuaca buruk bisa dihadapi dengan berbagai peranti dan standard operating procedure yang ada.
Pesawat Lion Air JT 892 lepas landas pukul 17.29 Wita dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, menuju Bandara Djalaluddin. Pada pukul 18.35 pesawat tersebut sudah mendarat. Namun, pendaratan tidak mulus karena runway licin akibat hujan. Akhirnya pesawat keluar landasan.
”Pesawat Boeing 737-800 registrasi PK-LOO mengalami keluar landas pacu sesaat setelah mendarat. Situasi ini terjadi ketika hujan deras,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro saat dihubungi Jawa Pos kemarin (29/4).
Danang memastikan, tidak ada korban jiwa dalam insiden pesawat yang diterbangkan kapten Djoko Sigit dan kopilot Debi Ade tersebut. Seluruh kru pesawat yang berjumlah tujuh orang pun dinyatakan selamat. ”Dan saat ini sudah berada di ruang terminal bandar udara untuk mendapatkan layanan terbaik,” ungkapnya.
Hingga berita ini ditulis, pesawat masih dievakuasi. Danang menjelaskan, pihak Lion Air telah bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan proses evakuasi tersebut. ”Lion Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul,” tutur Danang
Lantaran musibah itu, penerbangan dari dan ke Gorontalo ditutup sementara. Saat ini sejumlah petugas mengupayakan menaikkan pesawat ke runway. ”Ini butuh alat. Mungkin akan tutup sampai besok atau lusa,” tutur Kepala Bandara Djalaluddin Power Sihaloho saat dihubungi Jawa Pos kemarin. Yang mempersulit evakuasi tersebut adalah roda depan pesawat patah.
Dia menjelaskan, akibat penutupanbandaraitu,adakemungkinan penumpangtidakbisaditerbangkan. Namun, secara prosedur, penumpang bisa mendapat refund. Dalam satu hari, seharusnya Bandara Djalaluddin diterbangi 24 pesawat.
Bandara Djalaluddin memiliki panjang runway 2.500 meter. Pesawat Lion Air JT 892 keluar runway pada jarak 1.000 meter. ”Moncongnya berada di depan terminal lama,” ungkap Power.
Power menceritakan, sejak Sabtu sore (28/4) Kota Gorontalo diguyur hujan. Bahkan, sejak kemarin pagi hujan semakin deras. Dia mendapat laporan dari BMKG bahwa jarak pandang setidaknya 6 km. ”Namun, dari Airnav hanya 2 km. Sementara dari pilot clean. Jadinya boleh mendarat,” ucapnya.
Sementara itu, penyelidikan kecelakaan, menurut Power, akan dilakukan besok. Sebab, tim KNKT tidak bisa langsung mendarat ke Gorontalo, tapi harus dari Manado. ”Setelah dari Manado, barulah perjalanan darat,” tuturnya.