Satgas Amole Kejar Penembak Karyawan Freeport
JAKARTA – Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) diduga menjadi dalang aksi penembakan di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat lalu (27/4). Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cendrawasih Kolonel Infanteri M. Aidi mengatakan, penembakan terjadi di area perumahan milik PT Freeport Indonesia.
Pada pukul 07.40 WIT, tidak kurang dari delapan tembakan diarahkan ke kendaraan yang juga milik PT Freeport. ”Tiba-tiba diberondong tembakan,” terang dia kemarin (29/4). Ketika penembakan terjadi, kendaraan yang menjadi sasaran tepat di depan rumah salah seorang karyawan PT Freeport bernama Morne Francis Ras. Morne merupakan warga negara asing (WNA) yang bertugas sebagai technical advisor safety highland di perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu
”Asalnya dari Afrika Selatan,” ujarnya.
Seorang saksi bernama Craig Eugene Johnson melihat langsung peristiwa tersebut. Dia pulalah yang menjelaskan kronologi kejadian kepada aparat keamanan. Berdasar kesaksian Craig, peluru melesat saat Morne keluar dari rumah dan hendak masuk ke mobil. ”Dia mendapatkan rentetan tembakan,” jelasnya.
Beruntung, Morne sigap. Dia lantas tiarap di balik mobil. Meski diberondong banyak peluru, WNA tersebut selamat. Dia hanya mengalami luka ringan. ”Yang bersangkutan langsung dibawa ke rumah sakit,” tambahnya. Demikian pula keluarga Morne. Mereka turut dibawa ke rumah sakit terdekat. Tujuannya, trauma yang mereka rasakan tidak berkepanjangan.
Setelah kejadian tersebut, PT Freeport sempat menyalakan alarm agar seluruh pekerja tenang. Selain itu, alarm tersebut memberi tanda supaya tidak ada satu pun pekerja yang keluar kantor untuk sementara. ”Serta (memberi tahu) para keluarga agar berada di dalam rumah sampai situasi dan kondisi normal kembali,” bebernya.
Satuan Tugas (Satgas) Amole dari Polda Papua bergerak cepat. Aidi menyampaikan, Satgas Amole sudah menangani insiden tersebut. ”Mereka sudah melakukan pengejaran. Tetapi, pelaku belum berhasil ditemukan,” imbuhnya. Berdasar data yang dikumpulkan petugas di lapangan, penembakan tersebut hanya mengakibatkan mobil yang hendak dikendarai Morne rusak pada beberapa bagian.
Serangan sangat mungkin kembali dilancarkan KKSB untuk membuktikan ultimatum terhadap TNI-Polri yang sempat mereka lontarkan. Sebagai tindak lanjut, Kodam XVII/Cendrawasih menempatkan prajurit di setiap pintu masuk menuju Banti dan Aroanop. ”Anggota TNI difokuskan untuk pengamanan di Banti dan Kampung Aroanop,” sambung dia.
Dua lokasi tersebut sebelumnya pernah dijadikan sasaran oleh KKSB. Banti diserang dalam insiden penyanderaan 1.300 warga November tahun lalu. Sementara itu, Aroanop belum lama jadi sasaran. Di kampung tersebut, KKSB menyerang belasan guru. ”Anggota TNI di sana sudah menjaga semua jalan yang digunakan KKSB,” ujar Aidi. Itu dilakukan sambil memastikan seluruh aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa.
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto menambahkan, kendati penembakan dilakukan bertubi-tubi, tidak ada korban dalam kejadian itu. ”Hanya, kendaraannya dipenuhi lubang peluru,” jelasnya. Dia menyatakan, setidaknya ada empat lubang tembakan di mobil tersebut. Satu tembakan di bagian kap, satu tembakan di spion, dan dua tembakan di bodi bagian kanan.