Jawa Pos

Masuk Jurang, Terbalik, Satu Tewas

Truk Berpenumpa­ng Siswa-Warga PSHT, 24 Orang Luka-Luka

-

MADIUN – Musibah menimpa keluarga besar Persaudara­an Setia Hati Terate (PSHT). Truk yang mengangkut puluhan siswa dan warga PSHT dari Ranting Manguharjo, Kota Madiun, terjun ke jurang di wilayah Suluk Wetan, Desa Suluk, Kecamatan Dolopo, kemarin (29/4). Akibatnya, satu orang tewas dan 24 orang mengalami luka-luka.

Menurut informasi yang dihimpun, rombongan bertolak dari Ngebel menuju Madiun. Sebelumnya berlangsun­g kegiatan pendadaran kenaikan ban/sabuk. Saat pulang, rombongan itu dikawal petugas Satlantas Polres Ponorogo. Namun, nahas menimpa truk engkel bernopol AE 8178 XX yang dikemudika­n Susianto, 35, warga Kwangsen, Jiwan, Madiun, tersebut.

Truk bermuatan sekitar 40 orang itu terjungkal ke jurang sedalam kurang lebih 50 meter. Tepatnya di perbatasan Desa Suluk, Dolopo, dengan Desa Sempu, Ngebel. ”Kami sudah menghubung­i Unit Laka Polres Madiun karena TKP-nya ada di wilayah Madiun,” terang Kanitlaka Satlantas Polres Ponorogo Ipda Badri.

Berdasar keterangan sopir truk Susianto, awalnya tidak ada masalah apa-apa dengan kondisi truk. Namun, saat memasuki turunan di perbatasan Desa Suluk dan Desa Sempu, tiba-tiba rem kendaraan itu tidak berfungsi normal. ”Seperti setengah hilang setengah hilang gitu,” ujar Susianto saat ditemui di IGD RSUD Dolopo kemarin.

Saat itu, Susianto masih ingat, kendaraan yang dikemudika­n masih melaju pada gir 2. Waktu mengalami kejadian rem blong tersebut, dia sudah berupaya menarik hand rem atau rem tangan. Tapi, upaya itu sia-sia. Truk nahas tersebut keburu keluar badan jalan dan akhirnya terjun ke jurang. Memang kondisi jalan di TKP merupakan turunan tajam dan berbelok. Saat itu Susianto mengaku masih sadar. Kondisi truk saat masuk jurang langsung terbalik, lalu terperosok ke dalam. ”Langsung numplek, terus ndelosor (terbalik dan langsung terperosok, Red),” terangnya.

Pelatih Ranting PSHT Manguharjo Narko membenarka­n bahwa puluhan orang yang menjadi korban itu adalah siswanya yang mengikuti kegiatan kenaikan sabuk di Ngebel. Ada yang dari Manguharjo dan Sukolilo. Menurut Narko, kejadian tersebut merupakan musibah. Sebab, dia mengaku sudah sangat berhati-hati. Namun, semua terjadi di luar kendali. ”Truk yang kecelakaan itu paling depan. Jadi, kami semua langsung turun dan membantu mengevakua­si ke rumah sakit,” ungkapnya.

Sementara itu, kondisi di ruang IGD RSUD Dolopo kemarin sore terlihat sibuk. Baik di dalam ruangan maupun di luar. Puluhan, bahkan seratusan, pendekar PSHT dan keluarga memenuhi area sekitar rumah sakit pelat merah tersebut. Tampak juga di dalam ruang IGD semua brankar dipenuhi pasien dari insiden truk nahas itu. ”Yang masuk IGD jumlah pastinya kami belum tahu, tapi ada lebih dari 25 orang,” kata dokter jaga IGD RSUD Dolopo Januar Angga Adityo.

Perincian sementara, 7 luka sedang, 17 luka ringan, dan 1 luka berat. Dari puluhan pasien itu, jelas Januar, kondisinya bedabeda. Ada yang mengalami luka ringan seperti babras, luka sedang (patah tulang), dan luka berat (cedera kepala). Yang luka ringan, sebut Januar, sudah boleh langsung pulang setelah mendapat perawatan. Sedangkan yang patah tulang –sekitar tujuh orang– harus menjalani perawatan lebih lanjut di RSUD Dolopo. Dia juga menyebutka­n, ada seorang korban yang dirujuk ke RSUD dr Soedono Madiun karena mengalami cedera kepala. ”Yang patah tulang akan ditangani di sini (RSUD Dolopo),” ucapnya.

Januar menjelaska­n, hingga sore kemarin mereka yang dirawat hanya tujuh korban. Jumlah itu bisa bertambah karena proses foto (rontgen) belum selesai. Dia juga menyampaik­an, semua korban patah tulang yang ditangani RSUD Dolopo akan dibebaskan dari biaya. Itu sesuai dengan kebijakan direktur RSUD tersebut sebagai bentuk kepedulian sosial. ”Karena ini kan juga kejadian luar biasa.”

Hanya, tak lama berselang, korban luka berat atas nama Aries Sanista, 47, mengembusk­an napas terakhir di RSUD dr Soedono. Warga yang beralamat Kelurahan Nambangan Lor, Kota Madiun, tersebut meninggal karena cedera otak berat.

Sementara itu, Ketua Pusat PSHT Murjoko mengaku telah mendapat informasi soal insiden nahas di Suluk, Dolopo, tersebut. Saat kejadian kemarin, Murjoko tengah berada di Semarang. Dia menginstru­ksi pengurus PSHT aktif berkoordin­asi dengan kepolisian dan rumah sakit terkait penanganan insiden. Murjoko berjanji pihak pengurus pusat membantu biaya pengobatan para korban. ”Tentu prihatin. Saya sudah perintah pengurus berkoordin­asi dengan pihak terkait,” ujarnya.

 ??  ??
 ?? BAGAS BIMANTARA/RADAR MADIUN ?? TERPEROSOK: Kondisi truk engkel bernopol AE 8178 XX dalam posisi terbalik. Kecelakaan terjadi karena rem truk mendadak blong.
BAGAS BIMANTARA/RADAR MADIUN TERPEROSOK: Kondisi truk engkel bernopol AE 8178 XX dalam posisi terbalik. Kecelakaan terjadi karena rem truk mendadak blong.
 ?? BAGAS BIMANTARA/RADAR MADIUN ?? DIRAWAT: Para korban yang mengalami luka-luka saat mendapat perawatan di IGD RSUD Dolopo. Tujuh di antara mereka mengalami patah tulang.
BAGAS BIMANTARA/RADAR MADIUN DIRAWAT: Para korban yang mengalami luka-luka saat mendapat perawatan di IGD RSUD Dolopo. Tujuh di antara mereka mengalami patah tulang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia