Jawa Pos

Jatuh saat Persiapan ke Sungailiat

-

BANYAK momen tak terlupakan bagi Nadia Natassia Soewandito di race

Sungailiat Triathlon 2018. Kompetisi itu memberi Nadia kesempatan kali pertama menginjakk­an kaki di Bangka. Dia tiba sehari sebelum race. Di event

tersebut, Nadia memilih kategori Olympic distance, yakni berenang 1,5 km; bersepeda 40 km; dan berlari 10 km.

Rute yang naik turun sudah diduga Nadia. Dia menyebutka­n bahwa rute seperti itu hanya mungkin diikuti

triathlete profesiona­l. ”Beda dengan triatlon Bali Desember lalu, masih banyak yang ikut-ikutan,” jelasnya.

Selain rute yang menantang, suhu yang sangat panas jadi hal yang tak terlupakan. ”Sampai 38 derajat seingatku,” ujarnya saat ditemui Sabtu lalu (28/4). Suhu itu cukup jadi halangan bagi peserta yang berasal dari luar negeri. Apalagi,

race dimulai pukul 07.15.

Pengalaman lucu juga dialami Nadia saat mengikuti race tersebut. ”Ada bule yang deketin aku dan pengin pegang sepedaku,” ujarnya, lantas tertawa. Memang sepeda yang dia gunakan bukan sepeda yang biasa digunakan untuk mengikuti triatlon. Sebab, sepeda yang dia pakai punya frame yang lebih mirip MTB. ”Kata bulenya rodanya pasti mahal ya,” imbuh Nadia, lantas terkekeh.

Persiapan Nadia menuju Sungailiat Triathlon 2018 tak selalu mulus. Dua bulan sebelumnya, Nadia sempat jatuh saat berlatih. Kejadian itu membuat pipi kiri Nadia terluka cukup luas dan parah. ”Sekepal tangan ini lukanya,” ucapnya sambil menempelka­n kepalan tangan di pipi. Luka itu membuat Nadia tak bisa berlatih renang selama 1,5 bulan. ”Pakai kacamata renang saja nggak bisa,” kenangnya. Nadia harus bersabar menunggu lukanya sembuh hingga dua minggu menjelang race. ”Jadinya dua minggu itu aku pakai untuk latihan renang lagi,” pungkasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia