Efisiensi Anggaran untuk Beli Meter Air Otomatis
SURABAYA – PDAM Surya Sembada membutuhkan anggaran puluhan miliar rupiah untuk membeli meter air otomatis. Masalahnya, pengadaan alat itu tidak dimasukkan rencana anggaran perusahaan (RAP) tahun ini. Penggantian meter air tersebut perlu dilakukan secepatnya untuk menekan angka kehilangan air yang mencapai Rp 300 miliar per tahun.
Dugaan kecurangan pencatatan meter air tersebut mencuat bulan lalu. Diduga, ada kongkalikong antara petugas dan pelanggan premium PDAM. Mayoritas adalah industri dan usaha perdagangan.
Dirut PDAM Mujiaman Sukirno sudah menemukan solusinya. Dia mengepras anggaran penambahan kapasitas Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karang Pilang. Di rencana awal, proyek tersebut membutuhkan anggaran Rp 78 miliar. Namun, setelah diteliti, ternyata ada beberapa item yang tidak perlu dibeli. Misalnya, pompa air. ”Kami melakukan efisiensi untuk itu,” jelasnya. Di layanan pengadaan secara elektronik (LPSE), pengadaan pompa air hanya memerlukan anggaran Rp 34 miliar.
Mujiaman menerangkan, PDAM tidak perlu membeli banyak pompa. Sebab, PDAM masih memiliki pompa yang masih bisa difungsikan. Alumnus Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu bakal mengoreksi proyek-proyek yang dinilai tidak efektif.
Direktur Operasional PDAM Doddy Soedarjono mengungkapkan, kapasitas IPAM Karang Pilang bakal bertambah 400 liter per second (lps). Penambahan itu bakal dialirkan ke pipa di middle east ring road (MERR).