Jadi Ajang Promosi UMKM
Warga Asing Ikut Nikmati Festival Kuliner Ampel 2018
SURABAYA – Pencinta makanan di Kota Pahlawan dimanjakan Festival Kuliner Ampel 2018 kemarin (29/4). Ada 140 menu kuliner khas Surabaya yang bisa dipilih. Pengunjung yang datang bukan hanya warga sekitar, melainkan juga dari kota lain. Bahkan, warga negara asing yang kebetulan di Surabaya penasaran ingin menjajal beragam makanan yang dijual.
Aneka kuliner tersaji di Jalan Nyamplungan. Mulai roti maryam, nasi kebuli, lontong balap, kebab, sampai sate karak. Festival kuliner itu juga diramaikan perajin aksesori untuk kaum hawa. ’’Wow. Menarik,’’ tutur Paul Moffet, warga Inggris yang penasaran dengan event tahunan tersebut. Dia tampak asyik mencicipi lontong balap surabaya. Tampaknya, Paul suka dengan kudapan berbahan kecambah tersebut. Dia berkali-kali memuji si penjual.
Paul datang bersama istrinya, Liza. Mereka memang tinggal di Surabaya. Lelaki berusia 48 tahun itu menyatakan tertarik saat mendengar adanya pameran kuliner di Ampel. Lontong balap merupakan salah satu kuliner yang dibidik. ’’Saya coba berkeliling. Semuanya ternyata menarik,’’ katanya.
Selain berwisata kuliner, dia melihat pameran fotografi sejarah Ampel di pinggir jalan. Foto-foto bangunan lawas Ampel membuatnya kagum. Menurut dia, arsitekturnya tampak bagus dan menarik.
Berbeda dengan Paul, Mike Neuber lebih suka nasi briyani ampel. Direktur Pelaksana Wisma Jerman di Indonesia itu mengatakan jatuh cinta dengan produk masyarakat Ampel. Dia seakan tidak pernah bosan memakannya. ’’Rasanya enak. Di Jerman tidak ada,’’ ungkap Mike.
Dia juga berkeliling dari satu stan ke stan lainnya. Saat ditawari Jawa Pos sate karak, Mike sempat enggan, tetapi akhirnya dicicipi. Bagi Mike, juaranya tetap nasi briyani.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya Ahmad Agung Nurawan yang dipercaya membuka festival tersebut memaparkan perkembangan acara dari tahun ke tahun. Untuk tahun ini, perbedaan tampak dari stan pameran fotografi. Foto diharapkan menarik pengunjung dan jadi sumber belajar. ’’Kami bekerja sama dengan Pokdarwis menyusun acara. Senang, antusiasme masyarakat cukup tinggi,’’ papar Agung.
Menurut dia, Pemkot Surabaya terus berupaya mendorong pengembangan produk lokal. Termasuk kuliner-kuliner Timur Tengah yang banyak diproduksi di Ampel. Agung menegaskan, festival bukan hanya alat promosi produk UMKM. Kegiatan tersebut juga jadi sarana untuk menggaet wisatawan. Harapannya, jumlah wisatawan yang berkunjung ke wisata religi terus bertambah.