Obrak-abrik Balap Liar
Sebanyak 235 Orang Diamankan Polisi
SIDOARJO – Balap liar di Kota Delta kambuh. Meski polisi tengah melangsungkan Operasi Patuh Semeru 2018, para pembalap liar tetap nekat mengaspal. Lokasi yang menjadi langganan adalah Jalan Arteri Porong dan Jalan Raya Jenggolo. Polisi pun mengobrakabrik mereka. Ratusan pemuda beserta motornya terjaring dalam operasi Minggu dini hari (29/4).
Indikasi balap liar terendus sejak Sabtu sekitar pukul 21.00. Belasan pemuda yang nongkrong untuk persiapan nonton di pinggir jalan lebih dulu dihalau untuk membubarkan diri. ’’Biar tidak kewalahan, jadi harus dihalau sebelum bertambah banyak,’’ ujar Aiptu Murtafik, anggota Unit Lantas Polsek Porong.
Jalan Arteri Porong memang kerap menjadi ajang para pemuda untuk balapan. Terutama di sisi timur. Sebab, aspalnya lebih mulus. Joki memulai balapan di traffic light di Jalan Beringin, Desa Pamotan. Bukan hanya dari Sidoarjo. Peserta juga datang dari Pasuruan. ’’Lintasannya tidak panjang, hanya sekitar 200 meter. Tapi, diulangi terus-menerus,’’ jelasnya.
Sejatinya petugas terus berpatroli. Namun, mereka kerap kucing-kucingan dengan para pemuda itu. Meski sudah dihalau, gerombolan pemuda yang hendak adu balap sering kembali. Mereka menunggu petugas lengah. ’’Karena itu, perlu disanggong sampai pagi,’’ ungkapnya.
Sejak sebulan terakhir balap liar di Jalan Arteri Porong mulai menghilang. Sebab, volume kendaraan kian padat. Ketika di Jalan Arteri Porong sudah tidak mendapat kesempatan, para joki bergeser dengan memanfaatkan Jalan Raya Jenggolo. Pada Minggu sekitar pukul 02.00 ratusan anak muda berkumpul di traffic light Jalan Jenggolo.
Polisi tidak ingin kecolongan. Puluhan personel Satsabhara Polresta Sidoarjo datang dan langsung bergerak cepat. Akses ditutup. Sebanyak 235 orang dan 167 motor diamankan. Mereka lantas dikeler ke mapolresta. Kerumunan pemuda itu juga diminta melepas baju.
Menurut Kasatsabhara Polresta Sidoarjo Kompol Deddy Iskandar yang langsung memimpin razia tersebut, balap liar itu sangat meresahkan pengguna jalan. Bahkan, mereka kerap memaksa menghentikan kendaraan lain. Karena itu, pihaknya bertindak tegas dengan mengobrak-abrik aktivitas yang juga membahayakan nyawa itu. ’’Razia tersebut menindaklanjuti keluhan masyarakat,’’ tegasnya.
Cara paling ampuh untuk melumpuhkan para pemuda itu adalah menunggu mereka berkumpul. Lalu, petugas masuk ke area mereka secara diam-diam. Masuknya lewat dua sisi agar mereka tidak punya kesempatan untuk lari. Tentu dengan kekuatan personel yang cukup. ’’Informan sudah kami pasang. Mereka memberi kabar bahwa situasi memungkinkan untuk dilakukan penggerebekan. Karena itu, sudah berhenti balapan liar,’’ paparnya.
Jalan Arteri Porong Jalan Raya Jenggolo Jalan Lingkar Barat Bypass Krian
orang diamankan
sepeda motor