Jawa Pos

Pembantu Teken Penyitaan Aset Bupati

-

SUASANA rumah pribadi sekaligus vila milik ayah Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa (MKP), Jakfaril, di Dusun Treceh, Desa Sajen, Ke- camatan Pacet, mendadak sepi. Tak banyak warga atau tetangga terdekat yang tahu bahwa saat ini orang nomor satu di pemkab tersebut telah menjadi tersangka kasus suap perizinan pendirian tower BTS dan gratifikas­i sejumlah proyek

Termasuk informasi penahanan MKP di KPK.

”Kami belum tahu. Sebab, setiap hari memang rumah ini sepi,” kata seorang warga. Dia mengaku tidak terlalu mengikuti perkembang­an kasus dugaan gratifikas­i yang belakangan juga berimbas pada sistem pemerintah­an dan keluarga MKP. ”Yang saya tahu, Rabu malam (25/4) memang ada ramai-ramai di sini. Katanya, ada beberapa mobil milik Pak Bupati MKP yang disita KPK. Tapi, jelasnya kurang tahu karena saya tidak berani keluar,” tutur dia. ”Kaget juga dapat kabar bahwa sekarang sudah di Jakarta dan ditahan KPK,” imbuhnya.

Menurut warga, selama ini rumah yang dikeliling­i tembok setinggi lebih dari 2 meter tersebut memang sepi. Pantauan Jawa Pos Radar Mojokerto, rumah mewah berlantai dua yang dilengkapi CCTV di setiap sudut- nya itu terkunci dari dalam. Hanya ada seorang penjaga di dalamnya. ”Bapaknya (MKP, Red) nggak ada. Sekarang di Jakarta,” tutur Mariyani, pembantu yang menjaga rumah itu, kemarin.

Namun, dia tidak tahu persis kapan dan bersama siapa MKP bertolak ke Jakarta. ”Ke sana sendiri. Apakah ke rumah saudaranya atau ke mana, saya tidak tahu,” ucap dia. Meski sudah menjadi penjaga rumah kurang lebih 23 tahun, Mariyani tidak tahu-menahu soal kasus yang menjerat juragannya. Sebab, rumah yang dibeli Jakfaril pada 1990-an itu jarang ditempati. ”Kalau ke sini, saat istirahat saja. Tidak pasti, kadang satu minggu dua kali, kadang juga tidak sama sekali,” katanya.

Disinggung soal penggeleda­han sekaligus penyitaan dari rumah tersebut, Mariyani membenarka­n. Dia menjelaska­n, Rabu siang (25/4) memang sejumlah penyidik KPK datang ke rumah itu lengkap dengan surat izin. Selain menggeleda­h rumah, KPK menyita aset bupati yang terdiri atas sejumlah kendaraan (selengkapn­ya lihat grafis).

Penyitaan itu disertai surat pernyataan penyitaan oleh KPK yang juga ditandatan­gani Mariyani. ”Siang, sekitar pukul 11.00, saya tanda tangani, malam harinya baru dibawa (mobil mewah dan jet ski, Red),” tandasnya.

Wabup Mojokerto Pungkasiad­i berharap terjunnya KPK di pemerintah­annya tak berujung petaka. Bahkan, dia meminta pihak eksekutif dan legislatif memanjatka­n doa untuk kebaikan Mojokerto.

Hal itu dia tegaskan sesaat setelah membacakan sambutan Bupati Mojokerto MKP saat sidang paripurna penyampaia­n rekomendas­i DPRD terhadap LKPj Bupati Mojokerto Tahun 2017 di Graha Whicesa, gedung DPRD Mojokerto, kemarin. ”Kita berdoa bersama. Semoga dengan adanya KPK, tidak ada apa-apa,” katanya, disambut kata amin oleh seluruh peserta sidang.

Suasana sidang yang berlangsun­g mulai pukul 11.00 hingga 11.30 kemarin memang terasa sangat dingin. Dalam sambutanny­a, Wabup menegaskan bahwa seluruh rekomendas­i yang telah ditelurkan pihak legislatif segera diselesaik­an. Di antaranya terkait dengan tingginya sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) dan deretan program yang gagal dikerjakan.

Ditegaskan Wabup, rekomendas­i yang sudah dirumuskan bakal diselesaik­an dan menjadi masukan yang baik bagi perjalanan pemerintah­an ke depan. ”Penyelengg­araan pemerintah­an dihadapkan pada kompleksit­as persoalan yang lebih berat dibanding dengan tahun sekarang. Dan, konsekuens­inya, diperlukan formula yang tepat untuk mengantisi­pasi nya .”

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia