Sosialisasi Pembayaran Suroboyo Bus Berakhir
SURABAYA – Mulai hari ini penumpang yang ingin bepergian dengan menggunakan Suroboyo Bus harus membawa sampah. Peraturan itu diterapkan pemkot setelah melakukan sosialisasi ke masyarakat selama sebulan. Selama sosialisasi penumpang dibebaskan. Boleh membawa sampah, tidak pun tidak apa-apa.
Penukaran sampah dengan tiket bus dilangsungkan di halte maupun bus stop yang dilewati. Untuk penumpang yang naik dari halte, sampah bisa langsung dimasukkan ke tempat penampungan sementara yang telah disiapkan di lokasi. Sementara itu, penumpang dari bus stop bisa menyerahkannya ke petugas di dalam bus. ”Setiap bus dilengkapi tempat penampungan sampah sementara,” kata Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Aditya Wasita kemarin (30/4).
Setelah terkumpul, sampah di keranjang bus dikeluarkan dan ditempatkan di halte yang memiliki tempat penampungan sementara. DKRTH sudah menyiapkan petugas khusus untuk mengangkut setiap sampah yang terkumpul di halte.
Pemkot sudah menentukan jenis sampah, yakni botol plastik air mineral
Setiap satu tiket bisa didapat dengan menyetorkan tiga botol besar ukuran 1,5 ml atau lima botol ukuran 600 ml. Selain itu, warga bisa menggunakan 10 gelas ukuran 200 ml.
Aditnya mengimbau penumpang agar mematuhi aturan tersebut. Dia menyebut rencana penggunaan kartu atau stiker belum bisa diterapkan. Jadi, meski jumlah sampah yang disetor melebihi syarat, tetap dihitung untuk satu tiket. ”Sebelumnya ada warga yang membawa sekarung sampah. Harapannya bisa langsung mendapat kartu dan banyak stiker yang bisa digunakan sebagai tiket bus berulang-ulang. Jadi”tidak bolakbalik bawa sampah, ucapnya.
Kartu dan stiker belum tersedia karena menunggu ketetapan perwali. Aditya mengatakan, kebijakan wajib pembayaran sampah tersebut memang harus diterapkan. Sejak awal tujuan pemkot menyediakan Suroboyo Bus ada dua. Sebagai fasilitas transportasi umum dan mengajak masyarakat agar lebih peduli dengan lingkungan. Khususnya soal sampah plastik.
Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tunjung Iswandaru mengatakan, setiap hari ada enam Suroboyo Bus yang beroperasi. Khusus Sabtu-Minggu ada tambahan satu armada yang disiapkan sebagai bus cadangan saat hari kerja. ”Ini untuk mengantisipasi jumlah penumpang yang membeludak,” papar Tunjung.
Untuk memaksimalkan pelayanan, dishub membagi armada dengan skema 4-2. Setiap pagi empat bus diberangkatkan dari arah Terminal Purabaya menuju ke Jalan Rajawali. Tujuannya, menampung para pekerja dari wilayah selatan untuk masuk ke Surabaya. Dari jalur Jalan Rajawali menuju Terminal Purabaya hanya dua armada.
Skema itu dibalik ketika sore. Dari Jalan Rajawali menuju Terminal Purabaya, terdapat empat armada yang beroperasi. Adapun dua armada berangkat dari arah sebaliknya. ”Pertimbangan ini diambil melihat kebutuhan warga,” tutur Tunjung.