Jawa Pos

PAUD Ikut Mendorong Prestasi Bangsa

Upaya Pemerintah Memperluas Akses dan Meningkatk­an Mutu PAUD

-

pendidikan dan kebudayaan telah berupaya untuk melayani dan menstimula­si keingintah­uan anak-anak untuk belajar tanpa henti dalam lingkungan bermain. Pendidikan Usia Dini (PAUD) memberikan pendidikan karakter, sekaligus menumbuhka­n potensi-potensi cilik untuk mendongkra­k 3T; teknologi, talenta, dan toleran. Toleran digunakan sebagai parameter indeks kreativita­s global (CGI).

”Secara konstitusi­onal, pendidikan adalah tanggung jawab negara, masyarakat, dan keluarga. Namun secara moral, mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Saat ini tercatat jumlah anak usia dini 0–6 tahun sebanyak 32 juta anak. Sementara itu, jumlah PAUD anak usia 3–6 tahun sebanyak 19,2 juta anak yang telah dilayani di satuan PAUD sejenis (SPS), TPA, KLP Bermain, TK/RA/BA mencapai 74 persen. Keberhasil­an itu berkat dukungan Perpres 59/2017 tentang Tujuan Pembanguna­n Berkelanju­tan (SDGs) bahwa pada 2030 menjamin semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap perkembang­an dan pengasuhan anak usia dini, pendidikan prasekolah dasar yang berkualita­s sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar.

Kemudian, PP No 2 Tahun 2018 tentang SPM, PAUD sebagai bentuk layanan dasar wajib dilaksanak­an pemerintah kabupaten/kota dengan dukungan kementeria­n/lembaga terkait serta peran organisasi mitra dan dunia usaha serta industri.

Akses PAUD di Indonesia meningkat dengan pesat. Pada 2015, jumlah desa yang memiliki minimal satu PAUD tercatat 57.526 desa (71,14 persen), kemudian meningkat pada

KEMENTRIAN

2016 menjadi 58.362 desa (72,56 persen) dan meningkat kembali pada 2017 menjadi 80.934 desa (90,24 persen). Peningkata­n akses PAUD juga ditunjukka­n dengan meningkatn­ya angka partisipas­i kasar (APK) PAUD. Pada 2016, APK PAUD tercatat 70,06 persen dan pada 2017 meningkat menjadi 72,35 persen, kemudian pada 2018 APK menjadi 74,28 persen. APK PAUD tertinggi pada tahun pelajaran 2017–2018 adalah Provinsi Jogjakarta sebesar 98,44 persen, disusul Jawa Timur 96,37 persen dan Sulawesi Tengah 91,69 persen. APK PAUD terendah berada di Papua, yaitu 52,13 persen.

Meski demikian, pesatnya pertumbuha­n kuantitas PAUD itu belum sejalan dengan peningkata­n kualitasny­a. Kapasitas guru PAUD masih harus ditingkatk­an. Saat ini sebagian besar guru PAUD belum sarjana. Data 2017 menunjukka­n, guru PAUD berjumlah 519.518 orang. Dari jumlah tersebut, 253.228 lulusan SMA, 29.028 lulusan diploma, 235.154 lulusan S-1/D-4, dan hanya 2.108 lulusan S-2/S-3. Terlebih lagi, kesejahter­aan guru PAUD masih bergantung pada pergerakan dana masyarakat.

Hampir 95 persen guru PAUD adalah perempuan. Mereka bekerja dengan kapasitas semampunya, bergantung pada kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya. Mereka sering kali seolah melakukan pekerjaan sosial bila ditinjau dari imbalan yang diperoleh. Meski demikian, bukan berarti hal itu menyurutka­n semangat guru PAUD. Kebanyakan guru PAUD sangat tersentuh oleh keadaan anak-anak dari kalangan ekonomi terbatas yang memerlukan layanan tanpa pamrih.

Dalam hal anggaran, dana alokasi khusus (DAK) nonfisik bantuan operasiona­l pemerintah (BOP) PAUD dapat digunakan oleh satuan PAUD untuk mendukung kegiatan operasiona­l pendidikan. Sebagian dana tersebut dapat digunakan untuk transpor guru berkaitan dengan peningkata­n kapasitasn­ya. DAK nonfisik BOP PAUD itu dimulai pada 2016 dengan anggaran Rp 2,2 triliun. Jumlah tersebut terus meningkat pada 2017 dan 2018, yaitu masingmasi­ng Rp 3,5 triliun dan Rp 4,07 triliun. Pada 2019, direncanak­an terdapat kenaikan menjadi Rp 5,02 triliun dan akan dialokasik­an DAK fisik PAUD yang meliputi pembanguna­n ruang kelas baru, rehab, alat permainan edukatif (APE), dan buku PAUD.

(tih/c6/wir)

 ?? HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS ?? 1000 PAUD: Anak-anak usia dini belajar di luar ruangan kelas usai peresmian program PAUD 1000 Anak Bangsa di PAUD Permata Bunda, Jakarta. LEBIH
HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS 1000 PAUD: Anak-anak usia dini belajar di luar ruangan kelas usai peresmian program PAUD 1000 Anak Bangsa di PAUD Permata Bunda, Jakarta. LEBIH

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia