Bimbel Ternyata Milik Kasek SMPN 54
Polisi Layangkan Surat Panggilan Kedua
SURABAYA – Penyidikan terhadap dua tersangka pencurian data UNBK, Imam Setiono dan Teguh Adi Kuncoro, terus berjalan. Polisi tinggal merampungkan potongan puzzle terakhir. Yakni, menentukan aktor intelektual di balik kebocoran soal UNBK dan keterlibatan lembaga bimbingan belajar di SMPN 54 Surabaya. Apalagi, polisi sudah mengetahui bahwa bimbel yang terlibat itu ternyata milik Kepala SMPN 54 Surabaya Keny Erviati.
Mangkirnya Keny pada 31 April lalu menjadi tanda tanya. Dia tidak menghadiri agenda pemeriksaan di Unit Tipidek Polrestabes Surabaya. Polisi pun melayangkan surat panggilan kedua. Keny dijadwalkan diperiksa hari ini. Kapolrestabes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan mengatakan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. ”Beliau mungkin berhalangan hadir, besok (hari ini) dipanggil lagi,” ujarnya.
Pemeriksaan terhadap Keny sangat penting lantaran namanya disebut Imam dan Teguh sebagai pemberi perintah. Artinya, dia dianggap mengetahui seluruh rangkaian peristiwa tindak pidana. Selain dia, pengelola lembaga bimbingan belajar (bimbel) diperiksa hari ini. Rudi mengungkapkan, bimbel bernama Excellent Study Club (ESC) itu berlokasi di Jolotundo, Tambaksari.
Berdasar informasi yang dihimpun, ternyata ada dua bimbel yang terlibat kasus pencurian data tersebut. ”Bimbel yang kami panggil besok (hari ini, Red) itu bimbel yang menjawab soal,” kata Rudi.
Saat ditanya mengenai kepemilikan ESC, Rudi menyebut nama Keny
J
”Yang punya bimbel sebenarnya ya dia sendiri (Keny),” ucapnya.
Hanya, saat ditanya lebih lanjut mengenai detail peran Keny di sekolah dan bimbel, Rudi belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. ”Aduh, sudah jangan tanya lagi. Nanti bisa ramai,” ujarnya.
Polisi dengan tiga melati di pundak itu enggan berandaiandai mengenai tindakan yang bakal diambil jika Keny mangkir lagi. Yang jelas, setelah ada pemeriksaan Keny, dia baru bisa menjelaskan dengan detail. ”Nanti ya kalau kita sudah dapat kepastian,” katanya.
Sementara itu, LBB ESC memiliki dua tempat. Lokasinya berada di Jalan Jolotundo Baru II 4 dan Jalan Pacar Kembang III 2a. Di Jalan Jolotundo Baru, bangunan LBB ESC tampak sepi. Bangunan tersebut tertutup rapat.
Tempat belajar terdiri atas dua lantai. Tiap lantai disekat menjadi tiga ruangan kecil. Satu ruangan bisa menampung 10–15 anak. Berkali-kali Jawa Pos menekan bel, tapi tidak ada yang merespons. Begitu juga ketika dua nomor telepon yang terpampang dihubungi, tidak ada jawaban.
Di sana hanya terpampang jadwal les siswa dan spanduk promosi. Begitu juga alamat kedua. Berbeda dengan lokasi pertama, di sana sama sekali tidak ada spanduk promosi. ’’Kalau les, semuanya di Jolotundo Baru,” ujar Khudairi, salah seorang warga.
LBB SCC sudah berdiri cukup lama. Sudah lebih dari lima tahun. LBB tersebut menerima bimbingan belajar bagi siswa SD, SMP, dan SMA. Paket pengajaran yang disediakan juga lengkap. Tidak kalah dengan lembaga bimbingan terkenal lain. Misalnya, paket belajar pelajaran sekolah hingga persiapan menjelang ujian.
Jasa lain yang ditawarkan adalah melayani konsultasi soal penerimaan peserta didik baru (PPDB) serta membantu mendaftarkan siswa hingga diterima dan berhasil di sekolah pilihan. ”Biasanya mereka mengajarkan mata pelajaran ujian nasional. Ada juga tryout-nya,” ujar salah seorang wali murid yang pernah memakai jasa LBB ESC, sebut saja Rini.
Rini mengakui, menjelang ujian nasional atau ujian sekolah, LBB tersebut selalu ramai. Bahkan, saking ramainya, siswa sampai meluber ke teras. ”Dulu di teras itu ada ruangannya. Namun, karena menyalahi aturan, ruangan tersebut dibongkar pemkot,” ujar Rini.
Dia hanya tahu bahwa pemilik LBB ESC bernama Lucas. Selain menerima siswa, biasanya Lucas membantu siswa yang sudah putus sekolah untuk belajar. Disinggung soal Keny, Rini tidak tahu soal itu. ”Haduh, siapa ya itu? Istri Pak Lucas?” tanyanya.