6.676 Personel Gabungan Amankan Persebaya vs Arema
SURABAYA – Polri, TNI, dan Pemkot Surabaya bakal all-out mengamankan laga klasik Persebaya Surabaya kontra Arema FC Minggu besok (6/5). Polda Jatim saja menyiagakan 4 ribu personel. Ada pula pasukan gabungan dari Polrestabes Surabaya, TNI, dan Pemkot Surabaya yang terdiri atas 2.676 personel.
Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengimbau semua pihak menjaga ketertiban
Memang ada kerawanan tertentu dalam laga tersebut. Mulai ancaman aksi sweeping, kontak fisik, hingga perusakan objek vital. ”Sudah tenang saja. Pasti aman besok,” kata Barung. ”Polisi akan menjamin keamanan wilayah,” tegasnya.
Selain personel dalam jumlah besar, polisi melarang Aremania –sebutan suporter Arema– melawat ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Itu sejalan dengan perjanjian damai yang diteken Aremania dan Bonek –julukan suporter Persebaya– pada 1996.
”Perjanjian damai itu melarang kedua pihak untuk saling datang ke kandang lawan, demi alasan keamanan,” kata Kabagops Polrestabes Surabaya AKBP Bambang Sukmo Wibowo.
Bambang menjelaskan, polrestabes akan melakukan pengamanan stasioner dan mobile. Seluruh satuan fungsi (satfung) dilibatkan dalam proses pengamanan.
Polisi dengan dua melati di pundak itu juga berkoordinasi dengan sejumlah polres jajaran. Gunanya, melakukan pengamanan perimbangan. Di antaranya, dengan Polres Malang Kota, Polres Malang Kabupaten, Polres Mojokerto Kota, Polres Mojokerto Kabupaten, Polres Gresik, Polres Pasuruan, Polresta Sidoarjo, dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
”Kalau bisa adakan nobar untuk mengurangi suporter yang berangkat ke sini (Surabaya, Red),” jelasnya.
Bambang menyatakan tidak perlu mengimbau kedua pihak untuk saling mendukung. Sebab, dia percaya, ada modal kesadaran yang baik di pihak Bonek maupun Aremania. ”Nggak perlu imbauan, begitu ada kejadian, langsung kami tindak,” imbuhnya.
Tiket Sold Out Animo Bonek untuk menyaksikan secara langsung pertandingan Persebaya melawan Arema FC begitu tinggi. Pagi buta mereka sudah antre di satu-satunya lokasi penjualan tiket di markas Korem 084/Bhaskara Jaya. Mohammad Ainur Rohim mengatakan mulai antre pukul 07.00. Itu satu jam lebih awal dari pembukaan loket pada pukul 08.00. Karena lebih banyak Bonek yang datang lebih dulu, dia dapat nomor antrean 3.507.
”Untungnya, sudah dapat tiket sebelum salat Jumat,” kata pria 28 tahun itu.
Ketua Panpel Persebaya Whisnu Sakti Buana menyatakan, total 35 ribu tiket dijual kemarin. Sebanyak 15 ribu lainnya telah terjual sehari sebelumnya. Baik secara online maupun offline. Dengan demikian, 50 ribu tiket yang dicetak Persebaya telah terjual semua.
Karena begitu banyaknya tiket yang dijual kemarin dan lokasinya hanya di satu titik, penumpukan suporter dalam jumlah yang sangat besar tak terhindarkan. ”Kami memang pusatkan di korem saja. Karena lebih aman. Ticket box di Kenjeran dan GBT (Stadion Gelora Bung Tomo, Red) kami tutup karena faktor keamanan yang tidak memungkinkan,” kata Whisnu.
Saking banyaknya suporter yang antre, situasi sempat sedikit kurang kondusif. Pintu gerbang masuk korem sempat terlepas gara-gara tak kuat menahan banyaknya Bonek yang berdesakan.
Selesai menjual tiket, panpel selanjutnya fokus menyelenggarakan pertandingan sebaikbaiknya.(mir/gus/c10/ang)