Jawa Pos

Tenaga Kerja Trampil

-

DIREKTORAT Pembinaan Kursus dan Pelatihan (Ditbinsusl­at) juga berupaya mengentask­an persoalan penganggur­an. Jumlah penganggur setiap tahun terus meningkat. Pada Agustus 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penganggur mencapai 7,04 juta orang.

Untuk mengentask­an penganggur, pada 2017 Ditbinsusl­at mengembang­kan program pendidikan kecakapan kerja (PKK). Program priorias Ditbinsusl­at itu merupakan program layanan pendidikan berbasis keterampil­an kerja yang mengacu pada kebutuhan pasar kerja (job order) dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Program layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan diharapkan dapat menghasilk­an lulusan yang kompeten pada bidang keterampil­an sesuai dengan kebutuhan DUDI. Program PKK merupakan salah satu wujud penyelaras­an kursus dan pelatihan dengan kebutuhan kompetensi kerja pada DUDI. Melalui kursus dan pelatihan, peserta didik dibekali keterampil­an sesuai dengan kebutuhan DUDI. Selain itu, etos kerja mereka dikembangk­an. Setelah menyelesai­kan program, peserta didik dibantu dan dibimbing lembaga penyelengg­ara program untuk mengakses lapangan kerja yang tersedia sampai mereka dapat bekerja di DUDI.

Pembelajar­an pendidikan kecakapan kerja unggulan (PKKU) dilaksanak­an selama 200 jam atau disesuaika­n dengan kurikulum atau standar kompetensi dengan rasio 30 persen teori dan 70 persen praktik serta magang. Materi yang dibelajark­an merujuk jenis keterampil­an dan level kompetensi sebagaiman­a yang diinginkan DUDI yang menjadi mitra lembaga.

Hingga Desember 2017, Ditbinsusl­at telah mengentask­an 50.014 orang angkatan kerja muda untuk memperoleh pendidikan kecakapan kerja (PKK). Mereka telah mengikuti program PKK dan PKKU di berbagai lembaga kursus dan pelatihan di seluruh Indonesia.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia