Lewat Non-tol Lebih Nyaman
Jalur Pantura dan Pansela Siap Sambut Pemudik
JAKARTA – Pemerintah memastikan masyarakat bisa melalui jalur mudik dan balik dengan nyaman saat melintas di jalan arteri atau jalan nasional. Kementerian Perhubungan memastikan jalan arteri non-tol dari Jakarta hingga Surabaya dan sebaliknya dalam kondisi baik.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, lalu lintas jalan tol akan padat
”Naik 85 persen dari kondisi normal. Hal itu disebabkan tol dari Jakarta hingga Surabaya sudah tersambung,” ujarnya di Jakarta kemarin. Karena itu, pilihan meng- gunakan jalur arteri dan jalan nasional di pantai utara (pantura) maupun jalur pantai selatan (pansela) patut dipertimbangkan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga memastikan jalan non-tol sudah bagus. Terutama di daerah pantai selatan Jawa. ”Hanya di Kebumen ada sedikit yang belum dilebarkan,” tutur Basuki yang seminggu terakhir sibuk hilir mudik mengecek jalur mudik dan balik Lebaran.
Untuk menarik minat pemudik lewat pansela, Kemen PUPR juga mempromosikan wisata di kawasan tersebut. Terutama di daerah Pegunungan Seribu di Jogjakarta. ”Pantura sudah oke. Kecuali Lamongan yang jembatan putus kemarin. H-10 sudah bisa dioperasikan,” ujarnya.
Sarana pendukung mudik juga telah disiapkan. Khususnya di ruas-ruas tol yang baru maupun fungsional. Di antaranya, dengan membangun 27 tempat istirahat di ruas tol fungsional tersebut. Tempat istirahat sementara itu akan dibangun setiap 10–20 kilometer. Fasilitasnya berupa tempat parkir kendaraan berkapasitas 250 mobil, musala, dan tempat makan.
”Sementara untuk jalan tol yang sudah operasional di Pulau Jawa, total terdapat 13 tempat istirahat dan 30 tempat istirahat dan pelayanan (TIP) yang juga akan dilengkapi dengan fasilitas toilet tambahan,” jelas Basuki. Selain itu, ada tambahan tempat parkir sementara. Tujuannya, mengantisipasi luapan jumlah kendaraan yang parkir di rest area.
Data dari Kemen PUPR menunjukkan, jalan tol yang telah operasional dari Jakarta hingga Surabaya sepanjang 524 kilometer. Sedangkan yang masih fungsional sepanjang 234 km.
Beberapa titik kritis diprediksi ada pada jalur mudik tahun 2018. Di anataranya, lokasi pembangunan Jembatan Kenteng sepanjang 496 meter yang berada pada ruas tol Salatiga–Kartasura. ”Kami mohon maaf Jembatan Kenteng masih belum kita selesaikan untuk mudik Lebaran 2018. Kementerian PUPR akan membangun jalan rigid pavement yang akan melintas di bawah Jembatan Kenteng,” jelas Basuki.
Lebih lanjut, Kemen PUPR juga terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Mulai Kemenhub, Korlantas, BMKG, Basarnas, hingga kementerian/lembaga lainnya yang terkait dalam penanganan mudik Lebaran 2018. Termasuk bekerja sama dengan Pertamina di setiap TIP dan parking bay.
Perusahaan migas pelat merah itu akan membantu pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan kemasan dan mobile dispenser jika diperlukan dalam kondisi darurat. ”Kerja sama dengan BMKG juga diperlukan dalam mengantisipasi bencana. Kementerian PUPR menyiagakan tim tanggap bencana pada titik-titik rawan bencana,” kata Basuki.
Sementara itu, untuk mudik kali ini, Pertamina memastikan tidak ada kelangkaan BBM. Itu diungkapkan Plt Direktur Pertamina Nicke Widyawati. ”Kalau prediksi pemerintah, ada peningkatan 11 hingga 13 persen pemudik. Kami menyediakan untuk kenaikan sampai 15 persen,” ucapnya. Nicke juga menjamin distribusi BBM akan merata, baik di daerah tol maupun di luar tol.