Jawa Pos

BMKG: Saat Mudik Cuaca Kemarau

-

BAGAIMANA cuaca saat arus mudik dan balik mulai terjadi? Humas BMKG Hary T. Djatmiko menuturkan, diperkirak­an pada saat musim arus mudik dan balik Lebaran tahun ini cuaca musim kemarau

Hal itu terjadi di sebagaian besar wilayah, khususnya di Jawa dan Sumatera. Tapi, kondisi kemarau tersebut tidak sekering pada 2015 dan tidak sebasah 2016. ”Boleh dikatakan kemarau normal. Dimungkink­an ada hujan. Tapi, hujannya bukan seperti di masa transisi (pancaroba, Red) atau bukan di musim penghujan,” ujar Hary kemarin (5/5).

Meski begitu, tidak berarti potensi bencana hidrometeo­rologi sama sekali tidak ada. Hary menyatakan, potensi tetap ada karena wilayah Indonesia yang begitu luas. Maka, masyarakat tetap harus berhati-hati bila melewati daerahdaer­ah yang berbukit dan rawan longsor. ”Kadarnya tidak sebanyak di musim penghujan sama musim transisi,” tambah dia.

Khususnya untuk wilayah yang berada di sebelah utara garis khatulisti­wa yang diperkirak­an menuju musim hujan. Berbeda dengan kawasan di sebelah selatan garis khatulisti­wa. ”Nanti akan kita update secara berkala. Bahkan hingga tiga hari menjelang mudik,” imbuh dia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada saat arus mudik dan balik, BMKG terus menyiagaka­n petugas di seluruh kantor mereka yang tersebar di berbagai provinsi. Juga, petugas di bandara. ”Masyarakat juga bisa mengakses lewat aplikasi BMKG yang informasi cuacanya bisa menjangkau sampai level kecamatan,” kata Hary.

Sementara itu, kondisi kendaraan yang prima adalah salah satu hal yang patut diperhatik­an. Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengungkap­kan, untuk kendaraan roda empat, yang paling perlu diperhatik­an adalah kondisi ban. Sebab, menurut Sony, kendaraan akan menghadapi kondisi jalanan yang beragam sehingga tebal tipis dan tekanan ban harus dicek sebelum berangkat mudik. ”Kasus paling banyak ditemui saat bepergian jauh adalah pecah ban, karena kondisi infrastruk­tur jalan dan iklim tidak bisa ditebak,” ujar Sony saat dihubungi tadi malam (5/5).

Sony menambahka­n, tak ada salahnya untuk menyempatk­an waktu membawa kendaraan ke bengkel resmi untuk diperiksa secara menyeluruh. Apalagi bagi yang awam soal kendaraan bermotor. ”Ada kemungkina­n kerusakan kecil yang tak kasatmata, jadi hanya bisa ketahuan jika dicek di bengkel. Masalah kecil bisa memicu masalah lain yang merepotkan,” tambah Sony.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia