Agar Tak Keliru Jadi ASEAN Games
SURVEI kecil-kecilan dilakukan Jawa Pos. Sebanyak 10 orang di sekitar Jakarta, dengan latar belakang beragam, diberi pertanyaan sederhana: tahukah bahwa Asian Games (AG) 2018 akan berlangsung di Jakarta dan Palembang?
Hasilnya seperti membenarkan kritik Presiden Joko Widodo tentang minimnya promosi ajang empat tahunan tersebut. Juga, pernyataan wakil gubernur Jakarta bahwa hanya 21 persen warga ibu kota yang mengetahui soal AG 2018.
Sebab, hanya 3 di antara 10 orang itu yang mengaku mengetahui AG 2018 bakal dituanrumahi dua kota tersebut. ’’Nggak paham, Mas. Kalau cuma berita olahraga timnas sedikit tahu aja,’’ ucap Ismail, seorang pekerja kantoran di Jakarta Selatan.
Sementara itu, tiga orang yang mengetahui tentang Asian Games seluruhnya merupakan penghobi olahraga dan tergabung pula dalam komunitas olahraga. Ervina Ferciana, misalnya. Dia merupakan penggiat triatlon yang tergabung dalam Komunitas Gotri (Go Triathlon).
’’Asian Games, pesta olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade. Indonesia keren,’’ katanya.
Tapi, Ervina mengakui, tak jarang beberapa rekannya salah menyebut Asian Games dengan ASEAN (Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara) Games. Karena itu, dia berharap panpel dan pemerintah tak hanya mempromosikan Asian Games. Namun, juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya event tersebut bagi Indonesia di mata dunia.
Panitia penyelenggara Asian Games (Inasgoc) sebenarnya sudah merespons kritik Presiden Joko Widodo mengenai minimnya promosi Asian Games 2018.
Ketua Inasgoc Erick Thohir menggandeng kementerian terkait untuk lebih menggaungkan multievent se-Asia tersebut melalui media outdoor, cetak, elektronik, hingga digital. Inasgoc menganggarkan dana Rp 100 miliar dari total Rp 6,6 triliun untuk promosi.
Berdasar hasil rapat di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Senin lalu (30/4), langkah tersebut dimulai per 10 Mei atau tepat 100 hari menuju AG 2018.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memastikan, pemerintah akan memasang promosi di semua media. Baik media digital maupun konvensional.
Tidak terkecuali media luar ruang seperti billboard. ”Semua akan kami pakai,” kata Arief.
Tidak hanya itu, promosi juga masuk sekolah melalui para pelajar. Beberapa rangkaian acara mulai dihelat pasca seratus hari menuju event puncak. ”Tanggal 13 Mei nanti ada parade,” tambahnya.