Nonton Surabaya Vaganza Harus di Jalur Pedestrian
SURABAYA – Serangkaian perayaan hari jadi Kota Surabaya mulai digelar. Hari ini pemkot mengadakan pawai bunga bertajuk Surabaya Vaganza. Demi kelancaran acara, pemkot meniadakan car free day (CFD) di dua tempat.
Pemberangkatan awal parade dimulai dari Tugu Pahlawan. Persiapan 83 peserta dilakukan sejak tadi malam. Mereka memarkir kendaraan hias di lokasi yang sudah ditentukan. Dua lokasi CFD, yakni di Jalan Tunjungan dan Raya Darmo, disterilkan karena dilewati kendaraan yang berpawai.
Parade berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 12.00. Kepala BPB Linmas Eddy Christijanto mengimbau masyarakat untuk tidak melalui rute pawai. Sebab, beberapa jam sebelum acara, rute itu disterilkan.
Kendaraan akan berangkat dari Jalan Pahlawan (depan Bappeprov Jatim), lalu melintas di Jalan Kramat Gantung, Jalan Gemblongan, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Urip Sumoharjo, dan berujung di Taman Bungkul.
Dishub bekerja sama dengan Satlantas PolrestabesSurabayasudahmemberikan rute alternatif kepada warga
”Tapi, begitu kendaraan pawai lewat dan area sudah dibersihkan oleh teman-teman DKRTH (dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau), berarti jalan sudah bisa dilalui masyarakat umum,” imbuhnya.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, pemkot akan memberikan batas bagi penonton. Mereka hanya diperbolehkan menonton di jalur pedestrian. Itu dilakukan untuk mengantisipasi warga yang mengambil bunga dari mobil hias. Padahal, pawai belum sampai di garis akhir. ”Kadang bunganya sudah habis, tapi mobilnya belum sampai finis,” kata Eddy.
Pengamanan akan dilakukan secara ketat. Ada 3.700 staf yang turun ke lapangan hari ini. Namun, Satlantas Polrestabes Surabaya hanya menurunkan 253 personel. Sebab, konsentrasi harus dipecah untuk pengamanan bola. ”Nanti staf keamanannya kami sebar di titik-titik favorit untuk menonton, seperti di Siola, Grahadi, dan Taman Bungkul,” bebernya.
Eddy menambahkan, beberapa pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tugu Pahlawan sudah disterilkan. Mereka diminta tidak menggelar lapak pada hari pawai berlangsung. Sebab, keseluruhan jalan tersebut akan dipakai mobil hias para peserta. ”Jadi, kami jamin besok rute pawai bersih dari kendaraan,” tegas Eddy.
Pada pergelaran sebelumnya, acara itu diberi nama Parade Bunga dan Budaya. Namun, supaya wisatawan asing lebih mudah melafalkan, tahun ini namanya diganti menjadi Surabaya Vaganza.