Satu Jam Razia, Tilang 200 Pelanggar
Terbanyak Pengendara Sepeda Motor
GRESIK – Kepatuhan pengendara motor di Kota Giri masih rendah. Banyak yang melanggar lalu lintas. Kemarin (5/5) 200 pengendara terjaring razia Satlantas Polres Gresik.
Razia dalam rangkaian Operasi Patuh Semeru 2018 tersebut berlangsung pukul 10.00-11.00. Beberapa unit dilibatkan. Antara lain, unit patroli, laka (kecelakaan), dan dikyasa (pendidikan masyarakat). Para pelanggar tidak hanya ditilang. Mereka juga diberi edukasi terkait kesalahan yang dilakukan.
Mulyanti, misalnya. Mobil perempuan kelahiran 1981 itu dihadang polisi. Dia diminta menepi. Saat kaca mobil dibuka, dia buru-buru mengenakan sabuk pengaman (seat belt). Sebelumnya, sabuk pengaman tidak dipasang. ’’Itu berbahaya ya buk. Monggo, silakan turun dulu,’’ ucap salah seorang anggota polantas. Mulyanti mengaku baru pulang dari Surabaya. Dia bersama saudara perempuan dan dua anaknya. Rombongan itu hendak pulang ke Lamongan. ’’Lupa tidak pakai (seat belt, Red) sejak dari Surabaya,’’ katanya.
Dalam kegiatan itu, yang paling banyak melanggar pengendara roda dua. Beberapa tidak mengenakan helm. Ada pula yang tidak membawa kelengkapan berkendara. ’’Itu yang paling banyak ditilang hari ini (kemarin, Red),’’ kata Kanit Patroli Satlantas Polres Gresik Ipda Suryono.
Kasatlantas Polres Gresik AKP Wikha Ardilestanto menyebutkan, ada tujuh pelanggaran yang menjadi prioritas penindakan. Salah satunya, terkait keselamatan berkendara. Baik penggunaan helm maupun sabuk pengaman.
Selain kelengkapan berkendara, kecepatan pengendara dipantau. Pengendara yang kebut-kebutan akan ditindak. Sebab, menurut aturan, kecepatan berkendara di dalam kota maksimal 60 kilometer per jam. Adapun kecepatan di jalur antarkota tidak boleh lebih dari 80 kilometer per jam.