Jawa Pos

Hadiah Tari Teatrikal buat Surabaya

-

SURABAYA – Studio Tydif Surabaya memberikan kado unik untuk HUT Ke-725 Surabaya. Puluhan murid dari sanggar tersebut membawakan tari teatrikal di Atrium L2 BG Junction kemarin (5/5). Ada 14 macam tari kreasi khas Surabaya yang mereka persembahk­an khusus untuk Kota Pahlawan.

Dengan mengusung tema Untukmu Surabayaku, kreasi tarian daerah yang mengambil budaya lokal di Surabaya mereka sajikan dengan apik. Tak hanya tarian, mereka juga membawakan narasi dengan teatrikal singkat sebagai penjelasan tarian yang akan dipersemba­hkan selanjutny­a.

Tarian Kembang Jepun, misalnya. Sebelum tarian tersebut ditampilka­n, ada sedikit cerita yang mengulas salah satu daerah di Surabaya itu. Anak-anak tersebut menceritak­an bahwa Kembang Jepun merupakan sebuah kawasan dengan beberapa etnis yang berkumpul di sana. Yakni, Tiongkok, Arab, Jawa, dan Madura.

Dari sana, mereka menyampaik­an kepada para pengunjung bahwa warga Kembang Jepun bisa hidup rukun dan damai meski berasal dari berbagai macam etnis yang berbeda. ”Dengan begitu, kami juga dapat mengenalka­n kebudayaan di Kota Surabaya lewat tarian,” ungkap Diaztiarni, owner sanggar tersebut.

Ya, ternyata tari-tari kreasi itu mempunyai judul yang sudah sangat melekat dengan Surabaya. Misalnya, Kampung Ampel, Sparkling Surabaya, Kiprah Ning Suroboyo, Kembang Jepun, Pojok Pasar Kembang, Jaranan Suroboyo, Dolan Sore, Bocah Metro, Kendung Semanggi, dan Suramadu. Tarian-tarian tersebut disajikan dengan rancak dan indah.

Diaz mengaku tidak asal-asalan dalam membuat kreasi tari-tarian itu dan memberinya nama dengan hal-hal yang berkaitan dengan Surabaya. ”Kami harus melakukan observasi lebih dulu,” katanya. Pembuatan satu tarian bisa memakan waktu 1–2 bulan. ”Jadi, kado ini bisa dibilang nilainya sangat mahal bagi kami,” ucapnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia