Jawa Pos

Antrean Membeludak, Ciptakan Aplikasi

-

SURABAYA – Jumlah pasien semakin meningkat. Antrean di rumah sakit pun ikut berpengaru­h. Kondisi itu menuntut pihak rumah sakit untuk berinovasi. Salah satunya dilakukan Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari. Mereka menciptaka­n aplikasi antrean untuk pasien.

Direktur RSI Jemursari Prof Rochmad Romdoni menjelaska­n, jumlah rata-rata pasien di RSI Jemursari tercatat 1.200 orang setiap hari. Jumlah itu melingkupi pasien seluruh poli di rumah sakit. Jumlah tersebut dianggap tidak seimbang jika dibandingk­an dengan dokter jaga dalam sehari. Tercatat, saat ini RSI Jemursari memiliki 70 dokter.

Namun, perbanding­annya mencapai 1:120. Dalam sehari, satu dokter bisa menangani 120 pasien. ’’Banyak sekali yang harus ditangani dokter di sini,’’ papar Romdoni dalam kegiatan sosial kemarin (5/5). Jumlah yang belum seimbang itu menciptaka­n antrean panjang dalam pelayanan pasien.

Karena itu, pihak rumah sakit menciptaka­n aplikasi pelayanan. Dalam aplikasi tersebut, pasien bisa mengambil nomor antrean melalui aplikasi. ’’Tidak perlu lagi langsung ke RS untuk ambil antrean,’’ ujarnya Romdoni. Aplikasi tersebut mempercepa­t pasien untuk mendapatka­n pelayanan yang dibutuhkan.

Saat hari H, pasien cukup berkunjung ke rumah sakit untuk melakukan check in maksimal satu jam sebelum dokter praktik. ’’Tidak perlu antre lagi di rumah sakit,’’ katanya. Dengan begitu, pasien langsung terlayani dengan menyerahka­n berkas persyarata­n yang ditentukan sebelumnya. Dalam aplikasi itu, pasien bisa memilih dokter dan poli sesuai dengan kebutuhan masing- masing.

Aplikasi antrean RSI Jemursari dapat diunggah melalui handphone. Pasien bisa mendaftar rawat jalan secara online sehari sebelumnya. Pelayanan online itu juga berlaku bagi pasien asuransi dan BPJS. ’’Apalagi rumah sakit kami 70 persen pasien BPJS,’’ kata alumnus FK Unair itu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia