BNNP Punya Stan Jaring Pecandu
SURABAYA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim bakal punya stan khusus di Mal Grand City mulai Senin (7/5). Namanya Arena. Stan tersebut digunakan untuk menjaring para pecandu narkoba agar segera menjalani rehabilitasi.
Kabid Rehabilitasi BNNP Jatim AKBP Toni Sugianto memastikan bahwa proses rehabilitasi di BNNP Jatim tidak dipungut biaya sepeser pun. Dia meminta warga tidak memercayai bahwa rehabilitasi dikenai biaya besar. Kabarnya hingga Rp 200 juta. ’’Di luar memang santer sekali biayanya gede. Padahal, gratis. Gara-gara kabar tersebut, pecandu yang mau rehab jadi mundur semua,” ujarnya.
Selain itu, dia memahami soal ketakutan para pecandu. Misalnya, takut ditanya polisi soal asal barang haram yang dikonsumsinya. Bak pertanyaan saat pengembangan penyelidikan. Toni memastikan, hal tersebut tidak akan dialami para pecandu. ’’Kalau niat pulih dari ketergantungan, datang ke kami,” ucapnya.
Toni mengungkapkan, kabar besarnya biaya rehabilitasi tersebut sempat menghambat kinerja BNNP Jatim. Target 140 pasien volunter sulit tercapai. Pada 2017 hanya ada 64 pasien volunter yang datang. Pada 2018 ini, per 5 Mei baru ada 28 pasien volunter yang dipulihkan.
Di antara 28 pasien pulih itu, sebagian masih anak-anak. Usianya di bawah 18 tahun. Mereka merupakan hasil skrining di sebuah SMA di kawasan Surabaya Timur. Sejatinya ada 36 pasien yang mendaftar rehabilitasi. Namun, baru 28 orang yang pulih.
Arena merupakan kepanjangan dari Ajang Kreasi tanpa Narkoba. Stan inovasi BNNP Jatim itu bakal membuka layanan konseling bagi para pecandu narkoba sekaligus menjadi galeri kreasi para mantan pecandu yang berbentuk lukisan, sablon kaus, dan karya seni lain. Rencananya, Kepala BNN Irjen Pol Heru Winarko me-launching layanan terbaru milik BNNP Jatim itu pada Senin besok (7/5).