Tembus Parkir Bus
SURABAYA – Pertahanan berlapis dan garis pertahanan rendah yang diperagakan Arema FC memang sempat bikin bingung Persebaya Surabaya di Gelora Bung Tomo, Surabaya, kemarin. Namun, strategi parkir bus itu bisa ditembus tuan rumah lewat gol tunggal Misbakus Solikin pada menit ke-83.
Ya, Arema bermain layaknya tidak berkeinginan menang alias mencuri angka saja sudah bagus. Faktanya, sepanjang 90 menit, mereka hanya menunggu dan menunggu momentum serangan balik. Akibatnya, penguasaan bola mereka hanya 32 persen dan tembakan ke gawang mereka nihil alias nol besar.
Nyaris sepanjang pertandingan, Dedik Setiawan yang seharusnya bertugas di lini serang sibuk membantu bek sayap. Begitu pula dengan Thiago Furtuoso yang sibuk bertarung di lini tengah. Hanya Rivaldi Bawuo yang konsisten berada di depan dan menunggu peluang datang.
Meski Persebaya lebih banyak menekan, bukan berarti pertandingan tidak berlangsung sengit dan menegangkan. Tensi tinggi sudah dimulai sejak kickoff. Alhasil, tercatat ada 38 pelanggaran terjadi. Itu terdiri atas 20 pelanggaran Arema dan 18 pelanggaran Persebaya.
Bahkan, ada dua pemain yang diusir ke luar lapangan menjelang pertandingan berakhir. Wasit Novari Ikhsan dengan tegas memberikan kartu merah kepada gelandang Arema Hendro Siswanto dan winger Persebaya Oktafianus Fernando yang terlibat adu fisik di lapangan.
Dukungan masif dari Bonek sepanjang pertandingan juga memberikan tekanan kepada tim tamu dan membuat para pemain Persebaya bersemangat. ’’Saya bahkan sempat menangis melihat dukungan luar biasa dari Bonek,’’ kata Misbakus Solikin, sang pencetak gol penentu kemenangan.
Di sisi lain, pelatih Arema Joko Susilo menilai, dukungan Bonek kepada Persebaya tidak membuat pasukannya ciut nyali. ’’Ini bagus buat sepak bola Indonesia. Kalau sekadar teriakan dan lainnya, kami tak takut. Saya malah suka. Saya juga tak mau cengeng menjadikan teror sebagai alasan dari kekalahan ini,’’ ujarnya.
Pria yang disapa Getuk tersebut menjelaskan, penyebab kekalahan adalah kebiasaan para pemainnya yang mudah kehilangan konsentrasi di akhir laga. ’’Lawan Persipura kami kebobolan di menit akhir. Itu yang jadi masalah kami. Saya akui kami kalah dan selamat untuk Persebaya,’’ jelasnya.
Ujung tombak Arema Thiago Furtuoso juga senada dengan sang pelatih. Dia malah mengagumi atmosfer yang diciptakan Bonek sepanjang laga. ’’Tapi, itu tak membuat mental kami turun. Di Brasil, hampir semua laga atmosfernya seperti ini. Saya sudah biasa,’’ terang striker asal Brasil tersebut. Kekalahan kemarin membuat Arema berada di peringkat ke-17 klasemen sementara Liga 1. Namun, mereka masih berpotensi tersuruk ke dasar klasemen pada pekan ketujuh ini.