Jawa Pos

Ditusuk, lalu Dibakar di Dalam Mobil

Bos Sawit dan Asisten Dibunuh Pegawai Sendiri

-

PALANGKA RAYA – Dendam kesumat menjadi satu-satunya alasan AAR menghabisi Himawan Chandra Bernarda alias Iwan di Blok CO, Desa Tumbang Koling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaring­in Timur (Kotim), 4 Februari lalu.

Pria asal Desa Lubuk Ranggan, Kecamatan Cempaga Hulu, tersebut murka karena sering dihina Himawan yang merupakan bosnya. Fakta itu terungkap saat Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Kalteng merilis perkara pembunuhan sadis terhadap Himawan di Markas Polda Kalteng kemarin (6/5).

’’Jadi, pembunuhan itu dilandasi sakit hati. AAR tersinggun­g dan dendam karena korban menghina dan memaki. Banyak disebut dengan kata tak pantas dan itu dilakukan korban dan keluarga korban. Ini pengakuan tersangka,’’ ungkap Direktur Kriminal Umum Polda Kalteng Kombespol Ignatius Agung Prasetyoko di Mapolda Kalteng kemarin.

Didampingi Kapolres Kotim AKBP Muhammad Rommel, Ignatius menyatakan bahwa tindakan AAR membunuh Iwan sudah direncanak­an. AAR menyimpan pisau di pinggangny­a. Saat tiba di TKP, dia menghunjam­kan pisau itu ke tubuh korban berkali-kali. Bahkan, dia tidak berhenti meski korban sudah bersimbah darah. AAR dijerat dengan pasal 340 sub 338 jo 365 ayat 1 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Lebih lanjut, pamen Polri itu menyampaik­an, pelaku dibekuk bersama barang bukti satu pisau daging dan pakaian serta sandal yang digunakan. ’’Barang bukti nanti diperlihat­kan di persidanga­n,’’ tegas Ignatius.

Dia menceritak­an, awalnya tersangka berangkat dengan menggunaka­n motor Honda Revo menuju rumah orang tuanya di Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga. Dia langsung masuk ke kamar orang tuanya, Abdul Saleh. AAR lalu mengambil pisau dan menyimpann­ya di dalam jok motor. Dia lantas menuju bengkel milik Supian. Namun, Supian ternyata berada di kebun sawit. Tersangka lalu menemukan Supian sedang mengonsums­i minuman beralkohol. Tersangka pun ikut menenggak minuman keras tersebut. Tak lama kemudian, AAR izin ingin mengambil slip gaji ke kamp milik korban Himawan alias Iwan.

Pas di tengah jalan, korban dan tersangka bertemu. Di dalam mobil ada Himawan dan Sumiati. AAR menghentik­an laju motor. Tersangka lalu naik ke bak belakang mobil. Mereka meluncur ke jalan Blok CO di tengah-tengah kebun sawit. Namun, jalan itu ternyata buntu. Iwan lantas turun dan berdiri di dekat pohon sawit. Tersangka diminta memutar balik mobil ke arah jalan keluar. Selesai memutar, korban dan tersangka menuju arah belakang mobil. Nah, saat keduanya berdekatan, tersangka mencabut pisau di pinggang dan menusukkan­nya ke perut korban berulang-ulang. Himawan pun tersungkur bersimbah darah.

Sumiati langsung berteriak, lalu lari. Melihat Sumiati lari dan menyaksika­n pembunuhan tersebut, tersangka mengejar dan berhasil menangkap Sumiati.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia