Jawa Pos

Intervensi Gerus Cadangan Devisa

-

JAKARTA – Cadangan devisa diperkirak­an terus berkurang. Sebab, Bank Indonesia (BI) menggunaka­n cadangan devisa sebagai salah satu amunisi utama untuk menstabilk­an nilai tukar.

Hingga pekan lalu, rupiah masih betah berada di kisaran Rp 13.900. Tekanan dari penguatan mata uang dolar AS (USD) membuat rupiah melemah 1,4 persen sejak April 2018. Jika dihitung sejak awal Januari 2018, secara year to date (ytd) rupiah melemah 2,96 persen.

Akibat rupiah yang melemah, BI berupaya campur tangan serta masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) dan valuta asing (valas). ’’Akhir April 2018 diprediksi cadangan devisa terus merosot hingga USD 123 miliar,’’ kata ekonom Institute for Developmen­t of Economics and Finance (Indef ) Bhima Yudistira akhir pekan lalu.

Sebelumnya, cadangan devisa Indonesia pernah mencapai titik tertinggin­ya pada Januari 2018, yaitu USD 131,98 miliar. Kemudian, angka tersebut kembali menurun hingga pada Maret lalu menjadi USD 126 miliar. Meski menyusut, cadangan devisa itu masih cukup untukpembi­ayaan7,9bulanimpo­r. Atau, membayar 7,7 bulan impor plus utang luar negeri pemerintah.

Bhima menyatakan, menurunnya cadangan devisa menjadi sinyal bahwa BI tidak bisa terusmener­us melakukan intervensi dengan mengorbank­an cadangan devisa. ’’BI harus menaikkan suku bunga acuan 7-days repo rate 25–50 basis poin. Sebab, tekanan terhadap rupiah dipastikan terus meningkat menjelang rapat The Fed pada Juni nanti,’’ tuturnya.

Di sisi lain, menurut Bhima, penurunan cadangan devisa juga berkaitan dengan kinerja ekspor yang belum optimal. Komoditas ekspor unggulan minyak kelapa sawit sepanjang Januari–Maret 2018 anjlok 17 persen kalau dibandingk­an dengan periode yang sama tahun sebelumnya karena perang dagang. Untuk kembali menguatkan cadangan devisa, kinerja ekspor perlu ditingkatk­an melalui beragam insentif dan penguatan diplomasi dagang ke negara tujuan ekspor alternatif.

’’Kami tidak bisa memprediks­i berapa cadangan devisa. Tetapi, benar bahwa kami menggunaka­n cadangan devisa untuk stabilisas­i,’’ ujar Kepala Departemen Pengelolaa­n Moneter BI Nanang Hendarsah.

Dia menuturkan, BI terus mengampany­ekan beberapa hal yang dapat membantu memperkuat perekonomi­an. Misalnya, diversifik­asi mata uang selain USD melalui local currency settlement (LCS) dengan baht (THB) dan ringgit (MYR).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia