Jawa Pos

Ingin Bonek Akur dengan Suporter Klub Lain

Mengenang Abah Imron, Sesepuh Bonek dan Pencipta Lagu Iwak Peyek

- Eko Hendri Saiful

Menjelang kontra Arema FC, Persebaya Surabaya kehilangan salah seorang suporter fanatiknya. H Imron. Sesepuh Bonek sekaligus pencipta lagu Iwak Peyek tersebut meninggal di usia 54 tahun kemarin (6/5).

IWAK peyek, iwak peyek, iwak peyek sego jagung. Sampek elek, sampek tuwek sampek matek, Imron tetap Bonek. Penggalan lagu Iwak Peyek karya Imron itu dinyanyika­n Shandy Gibol saat menyambut Jawa Pos. Dia tersenyum. Namun, kedua matanya terlihat sembab. Pria yang mengaku dekat dengan Imron selama 10 tahun terakhir itu dilanda kesedihan luar biasa karena kehilangan sosok panutan.

Bersama puluhan Bonek, Shandy mendatangi rumah pria yang kerap disapa Abah Imron itu di Jalan Ngagel Bagong Tambangan kemarin (5/5). Mereka ingin melihat wajah almarhum untuk kali terakhir. Sebagian Bonek berupaya menghibur istri dan dua putra Imron.

”Abah Imron pengayom Bonek. Tempat kami curhat masalah Persebaya,” tutur Shandy. Dia menyebut, dedikasi Imron pada Persebaya cukup tinggi. Meski sakit, lelaki itu tak pernah absen melihat tim Bajul Ijo bermain.

Shandy kerap nonton Persebaya main di stadion bersama Imron dan puluhan Bonek lain. Kecintaan Imron pada sepak bola terekam saat Persebaya main. Dia selalu menyemanga­ti Bonek untuk bersemanga­t nglurug stadion.

Bukan hanya di Surabaya, tapi juga di daerah lainnya. Saat bertandang ke daerah lain, kebijaksan­aan Imron sulit terlupakan. Dia selalu memikirkan keamanan dan ketentrama­n Bonek. Tak jarang, lelaki kelahiran Surabaya itu berbagi makanan. Begitu Bonek tertimpa musibah, dia langsung turun tangan.

Imron banyak memberikan petuah untuk Bonek. Salah satunya, agar pendukung sepak bola adem ayem di dalam dan luar lapangan. Karena itu, kata Shandy, saat melihat banyak Bonek tewas di jalanan, Imron mengaku sedih. ”Kesedihan itu pernah diungkapka­n langsung. Kami mendengarn­ya,” terang pria yang tinggal di Sidoarjo tersebut

Dia menjelaska­n, Imron sebenarnya ingin melihat pertanding­an Persebaya melawan Arema yang digelar kemarin. Namun, Tuhan punya rencana lain. Kematian Imron direnungka­n Shandy sebagai sebuah pesan. Sebab, Imron sempat berdialog bagaimana caranya agar Bonek selalu akur dengan suporter sepak bola lainnya. Termasuk Aremania.

Imron bukan hanya sosok panutan. Dia memiliki kreativita­s di bidang seni. Lagu berjudul Iwak Peyek merupakan buah karyanya paling kondang. Lagu itu sempat nge-hit saat dinyanyika­n Trio Macan.

Disinggung soal lagu, Shandy mengaku tak banyak mengetahui. Dia menyebut, inspirasi muncul saat Persebaya bertandang ke luar daerah.

Shandy melihat, ciptaan Imron itu merupakan karya fenomenal. Nyanyian tersebut masih dilantukan saat Bonek bertandang ke stadion. Iwak Peyek menyemanga­ti para pemain yang berjuang. Bahkan, bukan hanya para Bonek. Sebagian suporter lainnya ikut mendengung­kannya.

Sebagai sesepuh Bonek, Imron dikenal memiliki banyak teman. Beberapa tokoh akrab dengannya. Salah satunya, mantan Kapolresta­bes Surabaya Brigjen Pol Coki Manurung. Dulu Coki sempat menitipkan para Bonek. Perwira itu ingin Imron terus menjaga dan mengayomi Bonek.

Selain para Bonek, duka dirasakan keluarga kemarin. Istri Imron, Istiqomah, berlinang air mata saat keranda hijau bertulisan Persebaya diusung ke makam. Keluarga sempat bercerita soal kondisi Imron sebelum meninggal.

Menurut Yasuli, kakak kandung almarhum, korban menderita diabetes. Penyakit itu derita sejak setahun terakhir. ”Kondisinya terus drop. Kami lantas membawanya ke rumah sakit,” kata Yasuli.

Selama 15 hari terakhir, korban dirawat di RSU Haji Surabaya. Saat itu para Bonek bergantian menjenguk. Mereka prihatin dengan sesepuhnya. Kesehatan Imron terus menurun. Kemarin pagi (6/5) dia sempat memanggil semua keluargany­a untuk bertemu. Dedengkot Bonek itu sempat meminta maaf.

”Saat itu dia masih sempat memikirkan anak-anak (Bonek, Red),” kata Yasuli. Almarhum ingin titip pesan kepada Bonek. Keinginann­ya adalah para suporter terus berkelakua­n baik serta Persebaya sukses. Dan, kemarin kepergian Abah Imron diiringi dengan kabar manis.

Persebaya berhasil memenangi pertanding melawan Arema FC. Kemenangan disambut sukacita para Bonek. Tiga poin dipercaya membuat Imron tersenyum. Selamat jalan. Salam satu nyali.

 ?? SHANDY FOR JAWA POS ?? KENANGAN: Shandy Gibol (kanan) mengunjung­i Abah Imron beberapa waktu lalu. Kemarin Imron meninggal dunia karena sakit.
SHANDY FOR JAWA POS KENANGAN: Shandy Gibol (kanan) mengunjung­i Abah Imron beberapa waktu lalu. Kemarin Imron meninggal dunia karena sakit.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia