Anak-Anak Menjajal Jadi Dokter
Pengenalan Profesi dan Lingkungan RS
SURABAYA – Bermain peran sangat populer di kalangan anakanak. Beberapa memilih bermain dokter-dokteran. Profesi tersebut kerap dijadikan cita-cita anak. Kalau besar nanti, mereka ingin jadi dokter. Maka, ketika diajak mencoba langsung peralatan dokter, mereka sangat antusias.
Hal itu dirasakan anak-anak peserta Fit & Fun Day yang dihelat National Hospital. Kemarin (6/5) sebanyak 10 anak berusia di bawah 13 tahun diajak tur keliling rumah sakit dan bermain dokter-dokteran. Mereka didampingi praktisi kesehatan yang asli, yakni dokter umum dan perawat yang bertugas di rumah sakit tersebut.
Sebelum bermain dokter-dokteran, para peserta berkeliling ke ruang-ruang yang ada di rumah sakit. ’’Kenalan’’ dengan ambulans juga alat-alat yang digunakan untuk keadaan emergency. O iya, anak-anak tersebut juga dibawa ke ruang radiologi, USG, dan ruang konsultasi dokter.
”Dulu aku pernah dirontgen waktu batuk. Oooh, itu paru-paru ya,” ucap salah seorang peserta, Jason Reagan Salim. Bocah lakilaki 6,5 tahun tersebut turut berpartisipasi dalam kelas bersama adiknya, Courtneylin Raelaine Salim, 3. Jason antusias mencoba peralatan seperti stetoskop yang dikenalkan perawat.
Setelah berkeliling rumah sakit, saatnya bermain dokter-dokteran di ruang auditorium. Para peserta boleh memilih menjadi dokter atau pasien. Jason tak ragu untuk mengacungkan jari cepat-cepat saat dokter menawarkan pinjaman alat. Salah satu yang dapat langsung dipraktikkan adalah alat untuk mengukur tensi. Satu per satu, anak-anak boleh mencoba mengukur tensi teman mereka dengan dipandu perawat.
Setelah itu, anak-anak bisa mendengarkan detak jantung dengan menggunakan stetoskop. ”Nah, stetoskop ini untuk men- dengarkan suara yang ada di perut. Kalau dokter tidak pakai ini, nanti nggak tahu adik-adik sakit apa,” jelas dr Melinda.
Tak hanya mencoba peralatan, Melinda juga memberikan pengetahuan tentang cara mencuci tangan dan sikat gigi yang benar. Penggunaan alat peraga dan pemilihan kata yang simpel menjadi daya tarik untuk para peserta.
Permainan dan tur bertujuan untuk mengenalkan anak supaya akrab dengan situasi rumah sakit. Sering kali banyak anak yang takut begitu tahu hendak bertemu dokter. ”Biasanya mereka ke RS cuma kalau sakit. Sekarang mereka lebih akrab dengan lingkungan kerja para dokter,” terang ibunda Jason dan Courtneylin, Christina Chinx. Tak sekadar bermain, menurut dia, kelas tersebut dapat menambah pengetahuan untuk anak sekaligus orang tua.