Instruksikan GOR Delta Steril dari Kafe
Bupati Saiful Ilah Geram dengan Peredaran Miras
SIDOARJO – Temuan minuman keras (miras) di kompleks GOR Delta belakangan membuat Bupati Saiful Ilah gerah. Dia meminta seluruh jajaran pemkab tidak diam. Terutama dinas pariwisata, pemuda, dan olahraga (disparpora) selaku pengelola fasilitas bersejarah itu.
’’Warga resah di GOR Delta banyak miras,’’ ujar Saiful setelah menghadiri pemasangan tiang pancang pembangunan RSI Siti Hajar kemarin (6/5).
Selama ini dia kerap mendapatkan pengaduan dari warga. Bukan hanya miras, kompleks olahraga yang telah menjadi ikon Kota Delta itu juga sering digunakan sebagai tempat mesum. Karena itu, GOR Delta harus segera dibenahi. Revitalisasi dijalankan. Stan yang digunakan untuk kafe dan warung remang-remang harus dihentikan. ’’Solusinya pembenahan menyeluruh,’’ ucapnya.
Dia juga menyoroti kafe dan warung remang-remang di kompleks GOR Delta. Fakta itu jelas menyalahi peruntukan. Dalam waktu dekat, Saiful memanggil sejumlah pihak terkait. ’’Kami juga segera merancang revitalisasi,’’ paparnya.
Sejatinya, suara revitalisasi kompleks GOR Delta nyaring sejak lama. Termasuk saat bupati dijabat Penjabat Sementara (Pjs) Jonathan. Saat itu petugas juga sudah menemukan banyak botol miras. Jawa Pos juga sempat membuka interaktif dari para pembaca tentang wajah kompleks GOR Delta. Mayoritas berharap kompleks GOR Delta yang tampak kumuh segera diperbaiki.
Namun, sorotan tersebut hanya dianggap angin lalu. Buktinya, hingga kini praktis tidak ada pembenahan-pembenahan yang signifikan. Apakah perbaikan taman atau penerangan. Kalaupun ada, hanya sebatas pengecatan. Padahal, dana ’’nganggur’’ atau tidak terserap di APBD setiap tahun mencapai ratusan miliar rupiah.
Sementara itu, Kabid Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Ahmad Yani mengatakan bahwa kompleks GOR Delta kini menjadi sasaran utama patroli. Setiap hari petugas terus memantau. ’’Areal itu memang menjadi salah satu titik peredaran miras,’’ ucapnya.
Yani menuturkan, pihaknya dalam waktu dekat kembali mengadakan razia. Operasi itu menggandeng anggota TNI dan kepolisian. Sasarannya titik-titik peredaran miras. Bukan hanya GOR Delta, operasi tersebut juga menyasar sejumlah wilayah. Mulai Krian, Taman, Waru, Kota, hingga Tanggulangin. ’’Razia kami gelar serempak. Menjelang puasa,’’ tuturnya.
Sebelum masuk ke razia skala besar, lanjut dia, kecamatan dan desa bergerak lebih dulu. Keduanya memetakan rumah hiburan umum (RHU) dan tempat peredaran miras. Setelah itu, data dikirimkan ke satpol PP. Yani mengatakan, tim kecamatan dan desa sebenarnya bisa bergerak merazia miras di wilayahnya masing-masing.
Sebab, sudah ada petugas satpol PP di setiap kecamatan dan desa. Jika butuh bantuan, petugas satpol PP kabupaten bakal menambah petugas. ’’Miras di kafe dan warung jelas tidak berizin. Sesuai perda, izin miras hanya dikeluarkan untuk hotel berbintang,’’ katanya.