Pahami Budaya saat Nonton dan Shopping
BRISBANE – Kemarin (6/5) menjadi hari kedelapan bagi saya, Bu Tantri Asih (guru SMPN 50 Surabaya), bersama Riza Rizqiyanti (SMAN 1 Sidoarjo) dan Dea Rastra (SMAN 4 Surabaya) beraktivitas di Brisbane. Saat itu kami menikmati long weekend karena pada Sabtu dan Minggu kegiatan di kampus Queensland University of Technology (QUT) libur.
Kami diajak Bu Erni selaku houseparent buat nonton di Cinemax Brisbane, salah satu gedung bioskop paling ternama di kota tersebut. Film yang kami tonton apa lagi kalau bukan film yang lagi hit saat ini, yaitu Avengers: Infinity War. Selain kami bertiga, Bu Erni mengajak dua anaknya, Hakim dan Annabel. Makin ramai, makin seru deh!
Ternyata, untuk menonton bioskop di Brisbane, kami harus booking dulu via online. Ketika tiba di bioskop, kami menunjukkan bukti booking berupa lembaran tiket. Nah, uniknya, lembaran tiket itu juga bisa digunakan sebagai karcis bebas parkir mobil.
Di dalam ruang bioskop, kursi penonton dijadikan satu sejajar tanpa spasi. Soalnya, ruangan dan layarnya sangat besar. Berbeda dengan di Indonesia, di sini penonton boleh membawa makanan dan minuman dari luar. Oh ya, untuk kali pertama, saya menonton film Barat tanpa subtitle. Jadi, saya harus mengartikan sendiri sekalian belajar nih, hehehe.
Setelah film selesai, kami bertolak ke mal Indooroopilly, salah satu mal besar di Brisbane. Bu Erni mengajak kami ke sana buat berburu diskonan. Saya mengincar make-up. Kebetulan, make-up emang udah lama jadi hobi saya. Saya dapat diskon dari harga AUD 59,94 menjadi AUD 29,97. Lumayan, namanya juga big sale.
Wah, ternyata Riza juga membeli banyak color pen dan Dea memborong beberapa baju yang juga diskon. Weekend kali ini sangat menambah wawasan karena kami tahu tentang budaya nonton bioskop dan berbelanja dari masyarakat Brisbane.
(tantri/c14/fhr)