Jawa Pos

Detail Payet Berkesan 3D

-

SURABAYA – Warna putih masih menjadi lambang kesakralan pernikahan. Catherine Wong, desainer gaun pengantin, menilai bahwa warna tersebut belum banyak berubah untuk prosesi akad. Tetapi, permainan detail gaun banyak berbeda kini. ”Misalnya payet yang dipakai sekarang hanya putih dan silver, kalau dulu pakai emas juga,” ujarnya.

Dalam dua gaun kebaya modern yang dia buat, Catherine menggunaka­n permainan payet dan ornamen tiga dimensi (3D). Pada salah satu gaun buatannya, dia menggunaka­n material bulu pada kebaya. ”Jadi, kalau pengantinn­ya jalan, seperti bergerak bulunya,” jelas perempuan kelahiran Surabaya itu. Pada detail gaun, dia menambahka­n mutiara yang diletakkan sejajar dengan ornamen bulu tersebut.

Pada gaun kedua, Catherine menggunaka­n payet-payet panjang berwarna silver. Payet itu digunakan di seluruh bagian gaun. ”Bentuknya seperti tetesan hujan,” katanya. Payet-payet panjang itu hanya dikaitkan bagian ujung sehingga membentuk efek tiga dimensi. ”Dua-duanya bisa seakan mengikuti gerakan pengantinn­ya,” imbuhnya.

Menurut dia, gaun kebaya modern saat ini tidak lagi menggunaka­n gaya ukir-ukiran seperti zaman dahulu. ”Aku juga nggak mau yang flat, jadi ornamen dibuat timbul,” jelasnya. Dari segi bahan, Catherine masih menggunaka­n bahan yang sudah umum. ”Tile dan organza seperti biasa,” ucapnya. Untuk para kliennya yang didominasi muslimah, gaun kebaya rancangann­ya dibuat sepanjang lutut.

 ?? RETNO DYAH/JAWA POS ?? UNTUK MUSLIMAH: Dua model mengenakan kebaya putih untuk akad nikah. Catherine Wong, desainer, menambahka­n detail payet dan bulu.
RETNO DYAH/JAWA POS UNTUK MUSLIMAH: Dua model mengenakan kebaya putih untuk akad nikah. Catherine Wong, desainer, menambahka­n detail payet dan bulu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia