Klantingsari Tak Ikut Dilantik
Hanya Resmikan 68 Kepala Desa
SIDOARJO – Pemkab tetap melantik kepala desa (Kades) terpilih besok (9/5). Namun, tak semua desa peserta pemilihan serentak pada 25 Maret lalu ikut pelantikan. Hanya 68 Kades.
Dua Kades terpilih lainnya tidak masuk daftar tersebut. Keduanya adalah Kades terpilih Klantingsari, Kecamatan Tarik, dan Wedoro Klurak, Kecamatan Candi. ’’SK (Kades Klantingsari) belum saya tanda tangani. Jadi ditunda,’’ kata Bupati Saiful Ilah kemarin (7/5).
Alasan berbeda untuk Kades Wedoro Klurak. ’’Kades yang terpilih meninggal dunia. Nanti ditetapkan Pjs (pejabat sementara, Red),’’ terang Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana Sidoarjo Ali Imron.
Pelantikan Kades Klantingsari ditunda karena adanya desakan dari sebagian warga desa tersebut. Kemarin sekitar 300 warga Klantingsari berdemonstrasi di depan Pendapa Delta Wibawa. Mereka meminta bupati menunda pelantikan Kades Klantingsari. Bahkan, mereka juga menuntut pilkades diulang.
Warga yang berdemonstrasi menilai pilkades Klantingsari sarat kecurangan. Panitia pemilihan dituding condong kepada Kades terpilih Wawan Setyo Budi Utomo. Baik saat masa sosialisasi, kampanye, maupun pencoblosan. ’’Hal lain yang juga mencolok adalah adanya selisih 36 suara,’’ sebut Nanang Hariyanto, koordinator aksi. Mantan anggota KPU Sidoarjo itu pun menegaskan bahwa pilkades tersebut cacat hukum dan harus diulang.
Saat pelaksanaan pilkades, kericuhan muncul. Padahal, pilkades Klantingsari menggunakan sistem e-voting. Kericuhan itu dipicu adanya selisih 36 suara. Dalam daftar pemilih tidak tercantum nama 36 orang. Hasil dari bilik suara, terdapat 36 suara. Perbedaan tersebut diprotes kubu Suhirno Widiyanto yang kalah oleh Wawan Setyo Budi Utomo.
Namun, protes itu tak pernah didengar. Akhirnya warga berdemonstrasi di depan pendapa. Perwakilan massa aksi ditemui Ali Imron. Namun, mereka tak puas dengan jawaban pemkab. Ali memang menegaskan bahwa pelantikan tetap jalan. ’’Semua sudah sesuai aturan. Jadi, pelantikan tetap kami laksanakan,’’ sebut Ali.
Massa yang kecewa memutuskan bertahan di depan pendapa. Mereka menunggu bupati. Akhirnya sekitar pukul 15.00, perwakilan warga bertemu bupati. Saiful lantas menjanjikan menunda pelantikan Kades Klantingsari terpilih. Mendengar jawaban Saiful, massa pun merasa puas dan membubarkan diri sekitar pukul 16.00.