Pelebaran Pandegiling Mulai Dikerjakan
Minta PKL Segera Kosongkan Sempadan Jalan
SURABAYA – Aktivitas proyek pengerjaan pelebaran Jalan Pandegiling terlihat lagi. Setelah hampir satu tahun mangkrak, terhitung setelah penertiban bangunan liar (bangli) di sekitarnya Juni 2017, pengerjaan dimulai lagi. Namun, sejumlah kendala harus dibereskan sebelum pembangunan akses dari tengah kota menuju barat itu dimulai.
Salah satu masalahnya adalah menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) di bekas pembongkaran bangli tersebut. Keberadaan mereka membuat pengerjaan pembangunan jalan sedikit tersendat.
Alhasil, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya melakukan sosialisasi kepada PKL tersebut kemarin (16/5). Sejumlah petugas dikerahkan untuk mendatangi para PKL. Mereka memberikan surat imbauan untuk segera berpindah tempat. Sebab, lahan yang ditempatinya merupakan sempadan jalan.
Terdapat puluhan PKL yang menempati lahan itu. Mereka tetap membuka lapaknya meski tahu adanya rencana pelebaran jalan. Bahkan, penggalian untuk pemasangan box culvert sudah dilakukan di bagian belakang lapak-lapak tersebut.
Sudin, seorang PKL, mengatakan, dirinya akan melaksanakan imbauan itu. Dia mengungkapkan sudah berjualan hampir 25 tahun di wilayah tersebut. Namun, jika diminta untuk pindah, dia tak keberatan untuk melaksanakannya. ”Isi surat mengimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di lahan ini,” ujar Sudin sambil memperlihatkan surat dari satpol PP.
Dia juga berharap diberi tempat relokasi untuk bisa berjualan. Sudin juga tidak mempermasalahkan jika harus membayar untuk bisa mendapatkan tempat baru. ”Yang penting bisa berjualan. Tidak dihantui rasa waswas takut dirazia,” imbuh pedagang perkakas rumah tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Erna Purnawati menuturkan, pengerjaan dilakukan secara bertahap. Yakni, dimulai dengan pemasangan box culvert. Kemudian dilanjutkan dengan pengaspalan. Rencananya, jalan itu diperlebar 6 meter. Dari 14meter menjadi 20 meter. ”Mulai perempatan Jalan Urip Sumoharjo hingga Jalan Imam Bonjol,” katanya.
Selain jalan raya, Erna akan menyiapkan jalur pedestrian atau pejalan kaki. Pemkot menganggarkan dana Rp 6 miliar untuk proyek itu. Dana tersebut akan digunakan secara bertahap.