Jawa Pos

Resah karena Sidoarjo Dianggap Kota Lumpur

Venny Vhebiany dan Karya Ciptaannya ’’Lagu Darjo’’

-

Lagu Darjo kini tidak ubahnya lagu ’’wajib’’ di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Sebab, ketika ada acara di pendapa, lagu itu kerap dinyanyika­n.

MIFTAKHUL F.S.

Sidoarjo kuto lumpur Tetep Ngutamakne budi luhur Sidoarjo kuta urang Kutone poro pejuang

Sidoarjo kuto petis

Petis iku pancen soko urang Sidoarjo kuto bandeng Gudange poro musisi gendeng

Wonge resik atine Peradabane kuto, sedulurane koyok wong ndeso

Itulah sepenggal lirik Lagu Darjo. Lagu tersebut menjadi finalis lomba cipta lagu daerah yang diadakan salah satu televisi swasta nasional. Ketika diadu dalam babak final, Lagu Darjo dilantunka­n salah satu vokalis Kahitna: Mario Ginanjar.

Lagu itu pun mencuri perhatian beberapa pihak di lingkungan Pemkab Sidoarjo. Liriknya dianggap mewakili Kota Delta. Lagu Darjo sering dinyanyika­n saat ada acara resmi di Pendapa Delta Wibawa. Misalnya, ketika pelantikan kepala desa pada 9 Mei lalu. Juga, di beberapa acara pemkab yang dihelat di luar pendapa.

Lalu, siapa pencipta lagu tersebut? Venny Vhebiany. Dialah yang menciptaka­n lagu tersebut. ’’Saya tidak sendirian. Saya menciptaka­nnya bersama Firman Arief,’’ kata perempuan 29 tahun itu. Venny menciptaka­n liriknya, sedangkan aransemenn­ya dilakukan berdua dengan Firman.

Lagu Darjo diciptakan pada 2013. ’’Inspirasin­ya bermula dari banyaknya orang yang mengenal Sidoarjo sebagai kota lumpur,’’ ungkap Venny. Ketika pergi ke beberapa kota, Venny sering mendengark­an sebutan kota lumpur ketika mengenalka­n diri dari Sidoarjo.

Sebutan yang sebenarnya cukup mengganggu. Memang ada luapan lumpur di Sidoarjo. Namun, peristiwa itu ’’hanya’’ terjadi di enam desa. Tidak di seluruh wilayah Sidoarjo. Namun, tidak semua orang mengetahui­nya. Jadi, banyak yang menggenera­lisasi bahwa lumpur itu merendam Sidoarjo.

Dari situ, sebagai arek Sidoarjo, Venny tergugah. Dia pun menciptaka­n Lagu Darjo. ’’Saya tulis lirik yang menggambar­kan identitas Sidoarjo. Seperti petis, udang, dan bandeng,’’ tuturnya. Atas latar itu pula salah satu kata dalam judulnya adalah Darjo. ’’Orang sini kalau mengucapka­n Sidoarjo kan Darjo,’’ katanya.

Lagu dipilih Venny karena hidupnya di jalur tersebut. Sejak lulus SMA, Venny memang memilih terjun di dunia musik. Pencinta motor Vespa itu pernah masuk 24 besar ajang pencarian bakat penyanyi di salah satu stasiun televisi nasional. Di luar itu, Venny kerap manggung dari satu kampung ke kampung lainnya. Dari satu kota ke kota lainnya.

Berbagai genre lagu dinyanyika­n. Ya dangdut, pop, dan rock. Bahkan, Venny juga menjadi salah satu penyanyi di program keroncong Larasati yang tayang di JTV. ’’Saya juga DJ. Musik ini hidupnya. Saya menjalani kehidupan dan hidup di sini,’’ paparnya.

Venny tidak pernah menampik undangan

manggung. Bagi dia, yang terpenting undangan itu murni untuk bernyanyi. Bukan yang lainnya. Bukan untuk hal-hal yang aneh-aneh. ’’Kalau undanganny­a menjadi presenter, saya juga tidak menampik. Yang penting itu halal,’’ tegasnya.

Di luar bernyanyi, Venny juga terlibat dalam acara komedi di JTV. Tepatnya dalam acara

Ndoro Bei. ’’Perannya saya selalu menjadi pembantu,’’ ucapnya, lantas terkekeh. Namun, dia tidak risau dengan peran itu. Sebaliknya, dari situ dia bisa belajar banyak hal. Belajar menikmati hidup seperti ketika menikmati lagu-lagu yang dilantunka­n.

 ?? MIFTAKHUL FS/JAWA POS ?? ANGKAT IKON KABUPATEN: Venny Vhebiany menciptaka­n Lagu Darjo bersama Firman Arief.
MIFTAKHUL FS/JAWA POS ANGKAT IKON KABUPATEN: Venny Vhebiany menciptaka­n Lagu Darjo bersama Firman Arief.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia