HUT ke-40, Polowijo Dirikan Kawasan Inovasi
Peduli Korporasi dan Kesejahteraan Masyarakat
USIA 40 tahun bagi PT Polowijo Gosari merupakan titik tolak untuk menuju tinggal landas sebagai korporasi yang mengedepankan misi Membangun Usaha Bersama Masyarakat. Hal itu akan menjadi kebanggaan masyarakat Gresik dan Jawa Timur pada umumnya.
Acara hari ulang tahun PT Polowijo Gosari diawali dengan peresmian kantor bersama Taman Teknologi Pertanian (TTP) oleh Bupati Gresik pada 28 April 2018. TTP tersebut bisa menjadi rujukan bagi petani buah seluruh Jawa Timur, baik sebagai penyedia bibit unggul, budidaya, pascapanen, pengolahan hasil, dan pemasaran produk segar maupun olahan, termasuk integrasi breading serta fattening sapi.
Pada 30 April 2018 diadakan doa bersama antara ulama Khos dengan masyarakat di kawasan industri Petrokimia Polowijo. Kemudian, pada 10 Mei 2018 diadakan khitanan massal, pengobatan gratis, dan pembagian sembako bagi masyarakat yang tidak mampu.
Puncak acara tepat pada 11 Mei 2018, diadakan groundbreaking pembangunan Masjid Akbar Moed’Har Arifin yang menampung sekitar 5.000 jamaah sebagai representasi masjid di Gresik Utara. Kegiatan itu disaksikan oleh Bupati Gresik, formida, bersama alim ulama. Masjid dibangun di lahan seluas 4 hektare sebagai kawasan penunjang berupa kawasan education, religion, dan tourism.
Sebagai closing ceremony, diadakan kegiatan fun bike pada 13 Mei 2018 yang diikuti oleh sekitar 2.000 orang. Mereka memperebutkan hadiah utama berupa voucher umrah oleh panitia, selain hadiah utama yang menarik lainnya.
Pendiri Polowijo A. Djauhar Arifin sangat berbahagia dan bangga bisa menyaksikan perusahaan yang dirintisnya bisa eksis dan berkembang sampai 40 tahun. Dengan dibangunnya industri petrokimia dari bahan baku dolomite, Polowijo akan menjadi industri smelter dolomite pertama di ASEAN dan industri magnesium yang terbesar di Asia.
Arifin bekerja sama dengan pemerintah melalui Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Unair untuk dibangun infrastruktur. Di antaranya, waduk, taman teknologi pertanian, kampus E Unair, dan sekolah vokasi untuk anak petani. Semua itu diharapkan selesai pada 2019.
Pembangunan kawasan inovasi itu akan mampu meningkatkan taraf hidup petani sekitar 30.000 orang. Diharapkan, bisa melibatkan minimal 100.000 petani Jatim. TTP Plus bermanfaat bagi masyarakat Jatim dalam menciptakan kemakmuran dan mengurangi disparitas kemiskinan. Dengan dibangunnya pendidikan melalui sekolah vokasi serta kampus E Unair tentu akan mencerdaskan generasi masa depan.
Sesuai master plan program MP3EI, penyelesaian kawasan inovasi Gresik Utara dijadwalkan mulai 2010–2030. ’’Dengan kerja keras dan ikhlas serta bantuan semua pihak demi kepentingan masyarakat luas, dalam jangka 10 tahun, insya Allah pada 2020 semuanya bisa terwujud pembangunannya,” kata Arifin.