Jawa Pos

Lebih Emosional ketimbang Afsel-Muenchen

-

KONTRAK Fernando Torres memang tak lagi diperpanja­ng Atletico Madrid untuk musim depan. Namun, El Nino dipastikan meninggalk­an Atleti dengan penuh kebanggaan. Sebab, trofi Liga Europa yang diraihnya kemarin dini hari WIB (17/5) adalah gelar kasta teratas pertamanya bersama Atleti setelah sebelas musim dan dalam dua periode (2000–2007 dan 2014 sampai sekarang).

’’Momen ini adalah kegembiraa­n yang sulit untuk dijelaskan setelah sekian lama penantian. Momen ini adalah perwujudan mimpi saya sejak kecil di klub ini,’’ ungkap Torres dalam wawancara dengan AS.

Bergabung dengan Atleti sejak usia 11 tahun, Torres justru meraih kesuksesan bersama klub selain Los Colchonero­s. Yang paling sukses adalah bersama Chelsea karena menyanding­kan gelar Liga Champions (2011– 2012) dan Liga Europa (2012–2013).

’’Secara emosional, trofi ini (Liga Europa) mengalahka­n Piala Dunia (2010 di Afsel) dan Liga Champions (bersama Chelsea di Allianz Arena, Muenchen),’’ ucap striker 34 tahun tersebut.

Dalam laga final kemarin, Torres mendapat kesempatan untuk merumput kurang dari tiga menit terakhir. El Nino masuk pada menit ke-90 untuk menggantik­an Antoine Griezmann yang mencetak dua gol.

Namun, laga terakhir Torres bersama Atleti memang bukan di final Liga Europa. El Nino, sepertinya, akan mendapatka­n menit bermain lebih banyak saat Atleti melakoni jornada pemungkas La Liga musim ini. Yakni, menjamu Eibar di Wanda Metropolit­ano (21/5).

 ?? GONZALO FUENTES/REUTERS ?? PERGI MUSIM DEPAN: Fernando Torres merayakan kemenangan Atleti bersama tiga anaknya.
GONZALO FUENTES/REUTERS PERGI MUSIM DEPAN: Fernando Torres merayakan kemenangan Atleti bersama tiga anaknya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia