Gule Ndas Khas Bulak
SURABAYA – Bagi pencinta hidangan laut, menu satu ini bisa dijadikan pilihan berbuka. Orang Bulak biasa menyebutnya gule ndas-ndasan. Makanan itu memang terbuat dari olahan kepala ikan. Tampilannya berbeda dengan gule ikan masakan padang.
Gule ndas khas Kecamatan Bulak, terutama wilayah Nambangan Cumpat itu, memiliki santan yang lebih pekat dengan bumbu lengkap. ’’Orang Jawa bilangnya bumbu jangkep,’’ ujar salah seorang penjual gule ndas, Munita.
Penganan tersebut banyak dijual di pusat kuliner Sentra Ikan Bulak (SIB). Menikmatinya sambil merasakan sejuk angin pantai timur Surabaya akan memberikan suasana berbuka yang berbeda. Racikan bumbu jangkep menghasilkan kuah yang nikmat di mulut.
Ditambah potongan tomat dan daun kemangi, makanan itu makin lezat. Yang tak tahan pedas harus pesan secara khusus. Sebab, umumnya, kuliner tersebut disajikan dalam kondisi pedas dengan level yang bisa membuat mata ngantuk jadi langsung melek.
Seporsi gule berisi dua kepala ikan manyung dihargai Rp 23 ribu. Yang tidak suka manyung bisa memilih kepala kakap, patin, dan lainnya
J
”Tapi, khasnya memang pakai manyung,” ujar Munita.
Satu hal yang wajib dicoba saat makan manyung adalah bagian insangnya yang memang bisa dimakan. Sangat disarankan mengombinasi menu tersebut dengan nasi hangat. Tetapi, itu hanya berlaku untuk yang tidak sedang diet keto.
Daging ikan yang lembut, bumbu kuning, dan sensasi pedas bercampur jadi satu. Aroma khas ikan asap membuat mulut tak henti melahapnya. Jangan lupakan kuahnya yang sedap, bisa disruput sampai tandas. Slrupp...