Kesehatan Psikis Sama Pentingnya dengan Fisik
SURABAYA – Dinas Kesehatan Kota Surabaya mulai menggalakkan kesehatan psikologis warganya. Salah satu caranya, mengirimkan psikolog ke setiap puskesmas di Surabaya. Misalnya, Puskesmas Krembangan Selatan yang mulai kemarin (17/5) punya poli psikologi.
Nove Rositasari, petugas poli psikologi yang bertugas di puskesmas tersebut, menyampaikan bahwa poli itu dibuka bukan karena kejiwaan warga Surabaya terganggu. Namun, pemeriksaan psikis dan fisik samasama penting. ’’Kalau psikisnya sakit, biasanya juga diikuti dengan sakit fisik. Namun, kalau psikisnya sehat, biasanya kalau fisiknya sakit nggak akan seberapa parah,’’ jelasnya.
Sebelumnya, banyak pasien yang tidak tahu bahwa kesehatan psikisnya terganggu. ’’Bukan berarti gila ya, tapi seperti stres ringan,’’ tegas Nove. Psikolog lulusan UINSA itu menjelaskan bahwa ada dua macam stres. Yakni, stres ringan dan berat. ’’Kalau lebih dari stres berat, bisa sampai depresi. Baru kalau sudah ngomong-ngomong sendiri atau mendengar suara-suara, bisa disebut gila,’’ terangnya lagi.
Banyak pasien Nove yang mengalami tanda-tanda stres ringan. Namun, mereka tidak tahu bahwa gejala-gejala tersebut timbul karena stres. Misalnya, ada pasien yang mengeluh leher belakangnya sakit, insomnia, tidak nafsu makan, atau tiba-tiba sakit perut meski tidak habis makan makanan yang aneh-aneh. ’’Itu bisa menjadi gejala stres ringan,’’ jelasnya. Gejala tersebut mungkin muncul karena pekerjaan yang berat dan melelahkan. Atau, bila dia pelajar, stres dipicu rasa takut yang berlebihan karena akan menghadapi ujian.
Nove menegaskan bahwa poli psikologi tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sakit jiwa. ’’Malah, di sini, kami siap menampung mereka yang hanya ingin ceritacerita,’’ sambungnya. Poli psikologi di Puskesmas Krembangan Selatan buka pada Kamis, Jumat, dan Sabtu.