Tidak Utuh pun Tak Apa, Asal Kembali
Kegelisahan Keluarga Menanti Jenazah Aloysius Bayu Rendra Wardhana
CARI TAHU: Foto kiri, Ida memegang foto Bayu. Perwakilan keluarga Bayu (kiri) berbincang dengan Kabidhumas Polda Jatim Barung Mangera tadi malam (17/5).
PERNYATAAN Kapolda kemarin siang (17/5) bahwa jenazah Aloysius Bayu Rendra Wardhana sudah bisa diambil membuat pihak keluarga datang ke RS Bhayangkara Polda Jatim. Beberapa sanak keluarga yang juga mewakili orang tua Bayu ingin membuktikan pernyataan tersebut. ’’Sebelumnya, kami dengar dari pihak RS kalau jenazah anak saya belum selesai diidentifikasi. Tapi, Bapak Kapolda bilang sudah bisa diambil. Keluarga ke sana untuk menagih janji Kapolda,’’ ujar Stefanus Hendro Siswanto, papa Bayu.
Lelaki 64 tahun itu mengungkapkan, kepada adik atau kakak sepupu Bayu utuh, tapi kami minta betul-betul pure jasad Bayu,’’ imbuhnya.
Siswanto menuturkan, sejak Selasa (15/5) sampel DNA dirinya dan anak sulung Bayu, Cornelius Aaron, yang berusia 2 tahun 9 bulan diambil untuk kebutuhan identifikasi. Namun, hingga menjelang hari ketujuh sejak ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) pada Minggu (13/5), jenazah Bayu yang menjadi salah seorang korban meninggal tidak kunjung selesai teridentifikasi.
Keluarga pun terus menunggu. Dalam batin yang tak berhenti bertanyatanya. Kediaman orang tua Bayu di kawasan Gubeng Kertajaya pun sampai sekarang masih dibanjiri peziarah. Mereka menyampaikan dukacita sekaligus turut menguatkan hati keluarga besar Bayu. ’’Kalau istri saya lebih kuat dari saya. Justru dia yang lebih menguatkan saya,’’ imbuhnya.
Setiap pukul 19.00, ada sesi doa khusus yang dilaksanakan di sana. Diikuti keluarga, sahabat, hingga jemaat gereja. Sementara itu, ibunda Bayu, Fransisca Ida Sutrisni, kemarin tidak mau banyak bicara. Dia masih menantikan jenazah sang anak. ’’Saya jangan ditanya-tanyain dulu, nanti nangis lagi,’’ ungkap Ida.