Jawa Pos

REZA MAKIN RESPEK KEPADA TUNANETRA

Peran Unik dalam The Gift

- RESA WIBISONO/ NYATA/ JPG

JAKARTA – Daftar peran yang dimainkan aktor Reza Rahadian bertambah. Pria yang dijuluki aktor seribu wajah itu baru merampungk­an syuting untuk film drama arahan Hanung Bramantyo, The

Gift. Dalam film yang dibintangi bersama Ayushita Nugraha dan Dion Wiyoko itu, Reza berperan sebagai Harun, pria tunanetra.

The Gift berkisah tentang Tiana (Ayushita), gadis dengan masa kecil suram yang menyukai kegelapan. Dia jatuh cinta kepada Harun. Suatu ketika, Ari (Dion), teman lama Tiana, mengajak Tiana ke Italia. Di sana Ari memberikan kenyamanan untuk Tiana sebagai wujud cintanya. Bagaimana ending ceritanya? Cinta Tiana berlabuh pada Harun atau Ari?

Ini kali pertama Reza memerankan seseorang dengan keterbatas­an fisik. Bagi Reza, itu adalah tantangan baru. ’’Saya suka mengeksplo­rasi karakter atau tokoh yang belum pernah saya mainkan,” ujar pria 31 tahun tersebut.

Tentu, Reza melakukan persiapan khusus sebelum memerankan Harun. Dia melakukan observasi mengenai bagaimana cara penyandang tunanetra merespons berbagai hal di sekitarnya. Mulai berjalan, mencari asal suara, memberi respons gerakan, hingga gesturgest­ur khas. Reza bertanya kepada penyandang tunanetra agar lebih bisa menghayati perannya.

Reza pun mempelajar­i cara berjalan selayaknya tunanetra. Salah satunya, berjalan dengan alat bantu tongkat. ’’Supaya saya menguasai penggunaan tongkat bagi tunanetra. Yakni, untuk memastikan ruang sekitarnya aman,” tutur peraih Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2016 itu.

Selain cara berjalan, Reza belajar memfokuska­n pandangan ke satu titik. Pandangann­ya harus dibuat kosong. Hasilnya, dalam trailer

The Gift yang sudah beredar, Reza tampak natural ketika memerankan orang buta.

Ada satu adegan yang membuat Reza deg-degan. Yakni, saat Harun berada di jembatan tanpa pagar pembatas. ”Selebihnya saya nggak bisa cerita karena terkait plot. Cuma, prosesnya berlangsun­g lancar dan aman,” tambahnya.

Untuk karakter, Reza mendeskrip­sikan Harun sebagai sosok yang temperamen­tal dan rapuh. Harun juga dikenal sebagai sosok yang berjiwa seni, yang gemar melukis dan membuat patung. Untuk adegan melukis, Reza tak perlu bersusah payah. Kegemarann­ya menggambar sangat membantu sehingga dia bisa tampil alami saat berakting melukis.

Berkat peran tersebut, keterampil­an akting Reza kian terasah. Dia pun menjadi sosok yang lebih bersyukur. ’’Saya jadi lebih respek pada mereka yang punya keterbatas­an. Sebab, hidup dengan keterbatas­an cukup sulit,” ungkapnya.

Selain berakting, Reza terlibat dalam OST The Gift berjudul Pekat yang dinyanyika­nnya bersama Yura Yunita. Lagu yang dirilis pada akhir April itu merupakan karya mereka berdua. ”Lagu ini cerminan perasaan kami,” kata Reza.

Awalnya,Pekat tidak direncanak­an menjadi OST. Namun, Hanung menilai Pekat memiliki kisah yang sesuai dengan The Gift. Sang sutradara pun menjadikan­nya

original soundtrack.

Ini bukan kali pertama Reza berdendang. Reza dan Yura pernah berkolabor­asi dalam proyek Yura dan Tuan-Tuan.

Kala itu, mereka menyanyi di

event LAFF 2017. ”Ini kan bukan pertama kali juga saya nyanyi. Di konser BCL tahun lalu, saya sempat duet sama BCL,” ucap Reza. Saat terlibat dalam proyek film Benyamin Biang Kerok, Reza juga menyanyika­n beberapa OST-nya.

Walaupun sudah mencoba bidang tarik suara, Reza tetap berfokus pada akting. Dia telanjur cinta pada seni yang membesarka­n namanya itu. Bagi Reza, menyanyi hanya untuk menyalurka­n kecintaann­ya pada seni.

 ??  ?? SPECIAL NEEDS: Dari kiri, Reza Rahadian, Hanung Bramantyo, dan Dion Wiyoko. Mereka memperkena­lkan film The Gift kepada kru Jawa Pos Group di Graha Pena Jakarta kemarin.
SPECIAL NEEDS: Dari kiri, Reza Rahadian, Hanung Bramantyo, dan Dion Wiyoko. Mereka memperkena­lkan film The Gift kepada kru Jawa Pos Group di Graha Pena Jakarta kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia