Jawa Pos

TeTaP WaSPaDa, Jangan TaKUT

Menjawab Keingintah­uan tentang Teroris

-

SEPEKAN ini, banyak peristiwa enggak menyenangk­an yang terjadi di Indonesia. Banyak sekali berita tentang bom. Di Surabaya, di Riau, di mana-mana! Mau jalan-jalan, jadi takut. Main keluar rumah pun waswas. Psikolog Jony Eko Yulianto SPsi MA dan psikolog Ajeng Raviando Psi berusaha menjawab keingintah­uan kalian.

Teroris itu apa sih?

Teroris adalah orang jahat yang ingin melukai orang lain. Nah, mereka melakukan terorisme atau tindakan yang bertujuan membuat orang lain takut. Waspada perlu, tapi jangan takut ya! Soalnya, rumah tempat kalian tinggal adalah tempat yang aman. Orang tua dan saudara kita akan memberikan perlindung­an terbaik dari hal-hal yang membuat kita takut.

Apakah kita sedang berperang?

Tidak. Peristiwa yang terjadi di mana-mana saat ini adalah ulah orang jahat. Mereka ini sama seperti ketika teman-teman kita di sekolah nakal. Bedanya, di sekolah, kita dilindungi guru dan kepala sekolah. Nah, di luar sekolah, polisi dan tentara bertugas melindungi kita. Para polisi dan tentara tersebut bertugas memberikan hukuman dan mendisipli­nkan orang-orang yang jahat. Diharapkan, peristiwa seperti sekarang ini tidak terulang.

Kenapa yang dibom gereja dan kantor polisi?

Teroris itu punya tujuan mencelakak­an orang lain yang tidak mereka suka.

Kenapa ada anak yang diajak orang tuanya mengebom?

Ada orang-orang yang cara berpikirny­a sangat berbeda. Mereka merasa tindakanny­a, termasuk mengajak istri dan anaknya mengebom, merupakan hal yang mereka yakini benar.

Ada tetanggaku yang meninggal dan masuk rumah sakit karena kejadian kemarin. Aku harus bagaimana ya?

Kalian boleh mengunjung­i keluarga mereka. Biasanya, orang tua kita bakal pergi ke rumah mereka lebih dulu. Setelah situasi tidak terlalu ramai dan aman, kita bisa ikut menjenguk mereka. Hal itu bisa membantu orang-orang yang kehilangan atau sedang sakit merasa lebih baik.

Aku kemarin sempat lihat kejadianny­a. Tapi, aku enggak bisa tidur karena kepikiran terus! Bagaimana caranya ya agar tidak terbayang-bayang terus?

Memang, menyaksika­n ledakan bom atau adu tembak adalah pengalaman yang buruk. Apalagi kalau melihat langsung! Tapi, coba ingat-ingat deh. Meski ada orang jahat, masih lebih banyak orang yang berhati baik. Buktinya, setelah terjadi peristiwa tersebut, banyak orang yang melakukan donor darah dan memberikan sumbangan. Selain itu, kalian pasti pernah melihat orang-orang yang melakukan kegiatan amal (charity) atau menolong anak-anak yatim piatu. Pengalaman yang baik lebih banyak daripada yang buruk, kan? Jadi, jangan khawatir lagi ya!

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia