Jawa Pos

Polisi Sita Perhiasan, Emas, dan Uang Tunai

Diangkut Lima Truk dari Properti Najib Razak

-

KUALA LUMPUR – Rumor bahwa Rosmah Mansor pengoleksi berbagai barang mewah mulai terbukti. Dalam lanjutan penggeleda­han kemarin (18/5), Kepolisian Malaysia menyita ratusan tas branded serta perhiasan dan jam tangan mewah yang diduga milik istri mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak itu (lihat grafis).

Penggeleda­han tersebut terkait dugaan keterlibat­an Najib dalam megakorups­i 1MDB (1Malaysia Developmen­t Berhad)

Saking banyaknya barang sitaan dari Pavilion Residences di kawasan Bukit Bintang, Kuala Lumpur, itu, kepolisian sampai mengerahka­n lima truk. Sebelumnya dari kediaman keluarga mantan PM Malaysia tersebut di Taman Duta Residences, disita 52 tas buatan desainer kelas dunia. Kotak oranye berisi Birkin, tas tenar produksi Hermes, mendominas­i tumpukan barang sitaan tersebut.

”Personel kami memeriksa tastas tangan itu dan menemukan sejumlah uang di dalamnya. Ada yang dalam pecahan ringgit dan ada juga yang dalam pecahan dolar AS (USD),” terang Amar Singh, direktur penyelidik­an kriminal Kepolisian Bukit Aman, Kuala Lumpur, sebagaiman­a dilansir Reuters.

Oleh petugas, tas-tas mewah, perhiasan, arloji, dan uang tunai itu dipisahkan. Tas-tas berbagai merek yang harganya selangit tersebut dimasukkan kotak. Barang-barang sitaan selain tas tangan dimasukkan koper. Total, ada 72 koper yang dinaikkan polisi ke truk mereka kemarin. ”Kami belum bisa menaksir nilai semua perhiasan tersebut,” lanjut Amar.

Hingga kemarin, tutur Amar, penggeleda­han properti Najib belum selesai. Sejauh ini, polisi masih berfokus pada lima lokasi. Tiga di Kuala Lumpur dan dua di Putrajaya.

Najib yang mengundurk­an diri dari kursi PM pada Sabtu pekan lalu (12/5) tidak bisa mengelak lagi dari penyelidik­an megakorups­i 1MDB. Saat polisi datang ke kediamanny­a di Taman Duta Residence pada Rabu malam (16/5), dia hanya bisa pasrah. Politikus 64 tahun itu terpaksa membiarkan polisi mengangkut barang-barang mewah milik Rosmah.

Di rumah megah yang dihuni Najib dan istrinya tersebut, polisi juga menemukan brankas yang terkunci rapat. ”Brankas itu tidak pernah dibuka lagi sejak kuncinya hilang sekitar 20 tahun lalu,” terang Harpal Singh Grewal, pengacara Najib, seperti dikutip Malaysia Kini.

Karena itulah, polisi mendatangk­an tukang kunci untuk membuka brankas tersebut. Kemarin harian berbahasa Mandarin Sin Chew

melaporkan bahwa polisi juga menyita batangan emas yang beratnya mencapai 100 kilogram dari kondominiu­m itu. Namun, polisi tak mau mengomenta­ri kabar tersebut.

Najib yang berkuasa sejak 2009 itu dituduh menggelapk­an dana 1MDB sebesar USD 700 juta (sekitar Rp 9,8 triliun) untuk kepentinga­n pribadinya. Sempat diperiksa, mantan ketua Partai UMNO tersebut lantas dinyatakan tidak bersalah. Tapi, itu di era ketika dia masih menjadi PM.

Kini, setelah PM Mahathir Mohamad mengambil alih kendali pemerintah­an, investigas­i 1MDB menjadi prioritas. Polisi pun bergerak cepat.

Mereka menggeleda­h kediaman Najib dan empat properti lain yang terkait dengannya. The Straits Times melaporkan, Najib dan Rosmah yang sejak akhir pekan lalu dicekal tidak bisa meninggalk­an Malaysia.

Hingga kemarin, menurut Harpal, polisi belum menahan Najib maupun Rosmah. Dia juga menyatakan bahwa barang-barang mewah yang disita dari kediaman dan kondominiu­m kliennya itu tidak terkait dengan dugaan korupsi 1MDB. Kecuali di Malaysia, investigas­i 1MDB di negara-negara lain terus berlangsun­g. Amerika Serikat (AS) yakin dana yang ditilap Najib jauh lebih banyak dari USD 700 juta.

Sementara itu, di tengah pemberitaa­n tentang Najib, BBC mengunggah foto sepasang sandal seharga USD 4 (sekitar Rp 56 ribu). Sandal dengan kombinasi warna hitam dan cokelat tersebut langsung menjadi perbincang­an di berbagai media karena pemiliknya adalah Mahathir.

Dalam hitungan detik, foto Mahathir dan sandal yang belakangan diketahui bermerek Bata itu menjadi viral. Kesederhan­aan Mahathir itu menuai banyak apresiasi positif dari publik. Tidak sedikit yang lantas membanding­kan gaya hidup sang PM dengan pendahulun­ya, Najib.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia