Mudik Lebaran, Tarif Tol Diskon 10 Persen
Kemen PUPR dan Pengelola Jalan Tol Sudah Sepakat
JAKARTA – Pemerintah bakal memberikan kemudahan bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Kini dimatangkan rencana diskon tarif tol 10 persen. Besaran itu sedang dibahas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dengan asosiasi pengelola jalan tol
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, mayoritas badan usaha jalan tol (BUJT) telah sepakat dengan besaran diskon 10 persen. Kini tinggal dimatangkan momen pemberlakuannya. ”H-2 sampai H+2, tergantung mereka (BUJT, Red) sendiri. Nanti tinggal saya buat SK,” katanya kemarin (18/5).
Basuki menambahkan, pemberlakuan diskon akan diterapkan di semua ruas tol. Mulai tol di wilayah Jabodetabek sampai tol non-trans-Jawa. Pemberlakuan diskon itu juga akan seragam antar-BUJT. Baik besaran maupun jadwalnya. Basuki memperkirakan Senin atau Selasa pekan depan detail pelaksanaan diskon selesai dibahas untuk diterbitkan SK.
”SK itu kan kaitannya dengan pertanggungjawaban income BUJT,” ujarnya.
Dirjen Bina Marga Kemen PUPR Arie Setiadi Moerwanto menambahkan, BUJT telah bertemu dan sepakat secara sukarela (voluntary) memberikan diskon. Namun, karena sifatnya voluntary, masih banyak hal yang harus ditindaklanjuti dalam pelaksanaannya.
Selain itu, antar-BUJT masih belum sepakat tentang waktu pemberlakuan diskon.
”Ada yang prefer di peak days (puncak arus mudik). Ada yang mau lebih panjang lagi. Sampai seminggu,” jelas Arie. Meski demikian, imbuh dia, pihaknya perlu mempertimbangkan, jika terlalu banyak diskon, ada kemungkinan tol akan macet.
Ketua Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan bahwa diskon adalah inovasi para pelaku BUJT untuk memberikan pelayanan mudik dan membantu memecah konsentrasi kendaraan pada ruas mudik. ”Selain itu, juga untuk promosi agar lebih banyak yang pakai jalan tol,” tuturnya.
Pada pertemuan sebelumnya, terang Herry, asosiasi masih meminta tambahan waktu. Minggu depan Herry menargetkan sudah tercapai kesepakatan terkait besaran maupun pelaksanaannya. Namun, dia menginginkan adanya satu angka seragam dalam besaran diskon.
Selain itu, Herry menyatakan bahwa berkurangnya income BUJT tidak terlalu dipermasalahkan. ”Kita mikirnya lebih melayani pemudik bisa nyaman dan kembali ke rumah dengan selamat,” tutur dia.